Hal ini menanggapi pernyataan Rutte yang menyebut Rusia bisa berada dalam posisi menyerang NATO dalam lima tahun ke depan.
"Sayangnya, Tuan Rutte, ketika ia membuat pernyataan tidak bertanggung jawab seperti itu, ia sama sekali tidak memahami apa yang ia bicarakan." kata juru bicara Kremlin Dmitry Peskov, Minggu, 14 Desember 2025.
Menurut Peskov, pernyataan tersebut mencerminkan kegagalan memahami dampak kehancuran perang besar di Eropa. Peskov juga menilai pernyataan Rutte menunjukkan sikap ahistoris.
"Ini sepertinya pernyataan dari perwakilan generasi yang telah berhasil melupakan seperti apa sebenarnya Perang Dunia Kedua," katanya.
Kremlin menegaskan Rusia tidak memiliki rencana agresif terhadap negara anggota NATO maupun Uni Eropa.
Sebelumnya, Rutte dalam pidato kunci di acara Munich Security Conference di Berlin pada Kamis menyerukan negara-negara anggota NATO meningkatkan belanja pertahanan dan memperkuat daya tangkal aliansi.
"Rusia telah membawa perang kembali ke Eropa, dan kita harus siap menghadapi skala perang yang dialami kakek-nenek atau buyut kita." ujar Rutte, dikutip dari AA, Senin, 15 Desember 2025.
Kremlin menolak klaim tersebut dan menyebut narasi ancaman Rusia kerap digunakan untuk memicu sentimen anti-Rusia. Moskow juga menegaskan tidak berniat menyerang NATO dan menyatakan siap memberikan jaminan tertulis terkait hal tersebut.
BERITA TERKAIT: