Investor mencermati rilis sejumlah data ekonomi di Kawasan Asia.
Perdagangan saham hari ini dibuka dengan mencatatkan penguatan indeks ASX 200, Australia sebesar 0,11 persen. Indeks berlanjut turun 0,3 persen menjadi 8.953.
Di Jepang, indeks Nikkei 225 turun 0,31 persen, sementara Topix melemah 0,39 persen setelah data menunjukkan bahwa harga konsumen inti di Tokyo naik dengan laju yang lebih lambat pada Agustus.
Indeks harga konsumen inti Tokyo ” yang tidak termasuk makanan segar tetapi mencakup energi ” naik 2,5 persen dibandingkan tahun sebelumnya, sesuai dengan proyeksi ekonom Reuters, dan melambat dari kenaikan 2,9 persen pada Juli.
Meski begitu, angka ini masih berada di atas target inflasi 2 persen Bank of Japan.
Tingkat pengangguran Jepang juga menurun menjadi 2,3 persen pada Juli, dari 2,5 persen di bulan sebelumnya.
Di Korea Selatan, indeks Kospi naik 0,31 persen, dan Kosdaq meningkat 0,76 persen.
Indeks S&P/ASX 200 Australia naik tipis 0,11 persen.
Futures untuk indeks Hang Seng Hong Kong berada di 25.104, menunjukkan potensi pembukaan yang lebih tinggi dibandingkan penutupan terakhir di 24.998,82.
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) hari ini diperkirakan akan kembali berusaha mengamankan level 8.000, setelah berhasil menembus level tersebut pada sesi perdagangan kemarin, namun hanya berhasil menutup dengan kenaikan 0,2 persen di posisi 7.952.
Harga ETF saham Indonesia, iShares MSCI Indonesia ETF (EIDO), di New York Stocks Exchange menguat 0,11 persen di 18,19 Dolar AS.
Beberapa analis memperkirakan pergerakan IHSG hari ini diperkirakan masih punya ruang penguatan, namun berisiko melemah terpengaruh memanasnya situasi keamanan dalam negeri dan tekanan aksi jual asing.
BERITA TERKAIT: