Komentar optimistis pejabat AS tentang negosiasi dagang dengan China mendongkrak Dolar, meski belum ada kesepakatan konkret.
Menteri Perdagangan AS Howard Lutnick menegaskan diskusi berjalan baik, meskipun ia tidak memberi rincian lebih lanjut.
Dikutip dari Reuters, indeks Dolar (indeks DXY) menguat 0,16 persen menjadi 99,098.
Poundsterling melemah karena data ketenagakerjaan Inggris menunjukkan perlambatan pertumbuhan upah. Bank of England diprediksi akan mempertahankan suku bunga tidak berubah pada rapat pekan depan.
Dolar AS menguat terhadap Yen meski yen tetap kuat karena statusnya sebagai safe haven dalam ketegangan pasar.
Bank of Japan diperkirakan menunda kenaikan suku bunga, menambah ketidakpastian di pasar Jepang, seperti yang ditegaskan gubernur BOJ Kazuo Ueda dalam pernyataannya pada Selasa.
Upah Inggris naik lebih lambat dari perkiraan sebesar 5,2 persen dalam tiga bulan hingga April, mendorong sterling turun 0,4 persen terhadap Dolar menjadi 1,3496 Dolar AS.
BoE akan bertemu pekan depan dan diprediksi mempertahankan suku bunga tidak berubah. Trader pasar uang memperkirakan sekitar 48 basis poin pemotongan pada akhir tahun, naik dari sekitar 39 bps sebelum data tersebut dirilis.
Euro mendatar di 1,1420 Dolar AS, sementara Dolar Australia, yang sering dilihat sebagai proksi sentimen risiko, juga sedikit berubah di 0,6519 Dolar AS.
Fokus investor pekan ini akan tertuju pada laporan indeks harga konsumen (CPI) Amerika periode Mei yang akan dirilis Rabu waktu AS.
BERITA TERKAIT: