Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto memastikan kesepakatan besar ini semakin dekat untuk dirampungkan, seiring intensitas komunikasi antara kedua belah pihak yang terus meningkat.
Airlangga bertemu langsung dengan European Union Commissioner for Trade and Economic Security Maroš Šef?ovi? pada Jumat 6 Juni 2025, di Berlaymont Building, Brussels, Belgia.
Pertemuan ini merupakan tindak lanjut dari komunikasi virtual yang telah dilakukan pada 5 Mei 2025 lalu, yang fokus mendorong penyelesaian substansi perundingan pada tahun ini.
“Perjanjian IEU-CEPA telah mencapai tahap akhir setelah sembilan tahun lamanya melaksanakan perundingan. Hal ini tentunya menjadi momentum penting di tengah kondisi perekonomian global yang tidak dapat diprediksi dan tidak pasti, sehingga ini menunjukkan pentingnya kerja sama dalam mengatasi tantangan global,” ungkap Menko Airlangga dalam keterangan resmi, Sabtu 7 Juni 2025.
Dalam pertemuan tersebut, Airlangga juga menyoroti pencapaian dalam aspek trade and sustainable growth, termasuk kesepakatan terkait kerangka keberlanjutan yang telah dibangun antara kedua pihak. Ia mendorong agar produk perikanan Indonesia bisa mendapatkan perlakuan preferensial yang sama seperti negara-negara mitra UE lainnya.
“Indonesia adalah negara kepulauan dengan laut yang luas. Kami memprioritaskan produk perikanan asal Indonesia untuk bisa masuk ke pasar Eropa,” tegasnya.
Isu lingkungan pun tak luput dari pembahasan. Airlangga mengapresiasi sikap Uni Eropa yang bersedia memberikan perlakuan khusus kepada negara-negara mitra dagang yang telah memiliki kesepakatan FTA atau CEPA dalam konteks kebijakan pengurangan deforestasi dan degradasi hutan.
“Indonesia dan Uni Eropa sepakat untuk segera menyelesaikan isu-isu yang masih tersisa dan siap mengumumkan penyelesaian perundingan secara substansi pada akhir Juni 2025,” pungkas Menko Airlangga.
Adapun kerja sama ekonomi antara Indonesia-Uni Eropa l menunjukkan kemajuan menjanjikan. Nilai perdagangan kedua pihak pada 2024 tercatat mencapai 30,1 miliar Dolar AS.
Uni Eropa kini menjadi mitra dagang kelima terbesar bagi Indonesia, sedangkan Indonesia menempati posisi ke-33 sebagai mitra dagang Uni Eropa. Neraca perdagangan pun berpihak pada Indonesia dengan surplus yang melonjak dari 2,5 miliar Dolar AS pada 2023 menjadi 4,5 miliar Dolar AS di tahun berikutnya.
BERITA TERKAIT: