RI Cetak Dua Tonggak Sejarah Dagang Global

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/alifia-dwi-ramandhita-1'>ALIFIA DWI RAMANDHITA</a>
LAPORAN: ALIFIA DWI RAMANDHITA
  • Senin, 04 Agustus 2025, 13:38 WIB
RI Cetak Dua Tonggak Sejarah Dagang Global
Wakil Ketua Umum Bidang Perdagangan dan Hubungan Internasional Kadin Indonesia, Pahala Nugraha Mansury/RMOL
rmol news logo Indonesia telah mencatat capaian bersejarah dalam upaya memperkuat posisinya di kancah perdagangan global, setelah dua kesepakatan berhasil diamankan untuk memperluas akses pasar.

Wakil Ketua Umum Bidang Perdagangan dan Hubungan Internasional Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia, Pahala Mansury, mengungkapkan capaian tersebut meliputi penyelesaian kesepakatan dagang dengan Amerika Serikat (AS) dan kesepakatan politik (political agreement) Indonesia-Uni Eropa Comprehensive Economic Partnership Agreement (IEU-CEPA).

"Pertama, kita baru saja menyelesaikan kesepakatan kerangka kerja preferensial dengan Amerika Serikat. Ini akan memberikan tarif ekspor terendah bagi Indonesia sebesar 19 persen dibandingkan dengan negara-negara pesaing, khususnya di sektor-sektor padat karya. Bahkan, untuk impor dari Amerika Serikat ke Indonesia, tarifnya ditetapkan 0 persen," kata Pahala di Jakarta, Senin 4 Agustus 2025.

Kesepakatan kedua, lanjut Pahala, adalah tercapainya political agreement antara Indonesia dengan Uni Eropa terkait CEPA yang ditandatangani di Brussels pada 13 Juli 2025. Proses panjang selama hampir sembilan tahun ini akhirnya membuahkan hasil.

“Kedua capaian ini tentunya merupakan tonggak sejarah yang penting dalam membuka akses pasar dan juga komoditas Indonesia serta memperkuat posisi Indonesia di bidang perdagangan global,” tuturnya.

Pahala juga memberikan apresiasi kepada tim Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian di bawah pimpinan Menko Airlangga Hartarto, Kementerian Perdagangan yang dinilai memainkan peran strategis dalam mendorong political will negara-negara mitra.

"Kami menyampaikan penghargaan yang sebesar-besarnya kepada Pak Airlangga Hartarto, Menteri Perdagangan, Pak Djatmiko, dan jajaran yang selama ini selalu sangat luar biasa sekali supportnya dan juga secara langsung terlibat dalam proses negosiasi,” imbuhnya.

Menurutnya, dua kesepakatan besar itu dapat membuka akses pasar baru terhadap sejumlah produk dari Indonesia. Meski demikian ia mengatakan Indonesia perlu bersiap dengan banjirnya produk dari luar negeri

"Di satu sisi, kesepakatan ini membuka akses pasar kita. Namun di sisi lain, kita juga harus bersiap membuka diri terhadap produk-produk dari negara-negara tersebut. Ini juga akan membuka peluang investasi agar Indonesia semakin kokoh di rantai pasok global," tandasnya. rmol news logo article
EDITOR: RENI ERINA

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

FOLLOW US

ARTIKEL LAINNYA