Komisioner Perdagangan dan Keamanan Ekonomi Komisi Eropa, Maros Sefcovic mengatakan ekspor Uni Eropa ke Indonesia mencapai hampir 9,7 miliar Euro pada 2024.
"Pada tahun 2024, ekspor kita ke Indonesia mencapai hampir 9,7 miliar Euro, mendukung lebih dari 15.000 UKM Eropa dan sekitar 200 ribu lapangan kerja di seluruh Eropa," kata Maros usai penandatangan penyelesaian susbtansial IEU CEPA, di Bali,pada Selasa, 23 September 2025.
Secara keseluruhan, perdagangan barang kedua pihak, kata Maros menembus 27 miliar Euro (Rp530 triliun), dengan Indonesia masih mempertahankan surplus. Sementara perdagangan jasa Uni Eropa ke Indonesia menambah hampir 9 miliar Euro.
Menurutnya, perjanjian IEU-CEPA ini dapat membuka potensi besar yang belum dimanfaatkan dan memberikan banyak manfaat bagi kedua belah pihak.
“Dengan menghapuskan lebih dari 98 persen tarif, perjanjian ini akan mendorong pertumbuhan di berbagai sektor utama, mulai dari industri minyak sawit, tekstil, dan alas kaki Indonesia hingga sektor agri-pangan dan otomotif Uni Eropa," sambungnya.
"Perjanjian ini juga melindungi sejumlah besar indikasi geografis Eropa dan Indonesia, melindungi produk-produk unik dan warisannya,” tambahnya.
Ia juga menyinggung besarnya kepercayaan dunia usaha Eropa terhadap pasar Indonesia. Pada akhir 2023, investasi Eropa di Indonesia telah melampaui 25 miliar Euro. Dengan adanya IEU-CEPA, aliran investasi diyakini akan semakin besar, memperkuat rantai nilai, serta membuka peluang baru bagi inovasi dan pertumbuhan.
Selain itu, IEU-CEPA juga dinilai penting dalam mendukung diversifikasi rantai pasok global, khususnya bahan baku penting di mana Indonesia berperan sebagai pemain utama.
BERITA TERKAIT: