Dikutip dari laman Bursa Efek Indonesia (BEI), Selasa (12/3), laba per saham dasar pun melorot ke level Rp321 per lembar pada akhir tahun 2023, sementara di akhir tahun 2022 berada di level Rp397 per helai.
Perusahaan yang memiliki sejumlah pabrik di Indonesia dan Vietnam ini juga mencatatkan pendapatan perseroan yang mencapai Rp38,651 triliun sepanjang tahun 2023. Angka itu tumbuh 6,3 persen dibanding tahun 2022 yang tercatat sebesar Rp36,378 triliun.
Manajemen SMGR dalam laporan keuangan 2023 yang diunggah pada laman BEI, Minggu (10/3) memaparkan, penjualan semen kepada pihak ketiga meningkat 2,78 persen secara tahunan menjadi Rp29,594 triliun pada tahun 2023. Penjualan beton jadi dan siap pakai kepada pihak ketiga yang tumbuh 8,9 persen secara tahunan menjadi Rp1,822 triliun.
Beban pokok pendapatan membengkak 10,5 persen secara tahunan menjadi Rp28,474 triliun pada tahun 2023. Akibatnya, laba kotor terpangkas 4,6 persen secara tahunan menjadi Rp10,176 triliun.
Pendorongnya, beberapa pos beban usaha dapat ditekan seperti beban penjualan turun 14,75 persen secara tahunan menjadi Rp2,518 triliun pada tahun 2023.
Selain itu, beban keuangan menyusut 2,5 persen secara tahunan menjadi Rp1,39 triliun pada tahun 2023.
Sayangnya, beban pajak penghasilan melonjak 26,1 persen secara tahunan menjadi Rp1,008 triliun pada tahun 2023.
BERITA TERKAIT: