Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Banyak Manfaat, Pertamina Proaktif Dukung Pembentukan Ekosistem Perdagangan Karbon

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/ahmad-kiflan-wakik-1'>AHMAD KIFLAN WAKIK</a>
LAPORAN: AHMAD KIFLAN WAKIK
  • Selasa, 18 Februari 2025, 18:13 WIB
Banyak Manfaat, Pertamina Proaktif Dukung Pembentukan Ekosistem Perdagangan Karbon
Bisnis Indonesia Forum bertajuk Exploring Carbon Trading’s Future in Indonesia/Ist
rmol news logo Tidak saja mendukung pencapaian target net zero emission (NZE) tahun 2060, perdagangan karbon memberikan sejumlah manfaat bagi industri. Untuk itu diperlukan sosialisasi dan edukasi kepada industri maupun masyarakat secara luas terkait perdagangan karbon.

Hal ini disampaikan oleh Corporate Secretary Pertamina New and Renewable Energy (Pertamina NRE) Dicky Septriadi dalam Bisnis Indonesia Forum bertajuk Exploring Carbon Trading’s Future in Indonesia.

Diyakini Dicky, apabila ekosistem perdagangan karbon sudah terbentuk akan secara signifikan berkontribusi menurunkan emisi karbon di Indonesia.

"Untuk terbentuknya ekosistem ini diperlukan kolaborasi dari pemerintah, industry, maupun masyarakat secara umum. Pertamina NRE secara proaktif turut melakukan sosialisasi dan edukasi kepada industri maupun masyarakat tentang perdagangan karbon," ujar Dicky dalam keterangan tertulis, Selasa 18 Februari 2025.

Melalui enhanced nationally determined contribution (ENDC) Indonesia memiliki komitmen untuk menurunkan emisi sebesar 31,89 persen dengan kemampuan sendiri atau 43,2 persen dengan bantuan internasional pada tahun 2030.

Di satu sisi, Indonesia berkomitmen untuk meningkatkan pemanfaatan energi baru dan terbarukan (EBT) untuk mencapai target ini. Namun di sisi lain, terdapat sektor-sektor yang sulit untuk dilakukan dekarbonisasi, sehingga diperlukan pendekatan lain, salah satunya melalui perdagangan karbon.

Melalui perdagangan karbon, suatu perusahaan, organisasi, ataupun individu dapat mengurangi emisi karbon dari aktivitas yang dilakukannya dengan cara membeli kredit karbon dari perusahaan yang menjualnya.

Perusahaan penjual menghasilkan kredit karbon dari inisiatif atau proyek hijau yang dikelolanya dan telah terverifikasi oleh suatu lembaga khusus.

Sehingga jelas, ditekankan Dicky, perdagangan karbon membantu pemerintah untuk mencapai target ENDC maupun NZE 2060. Bagi industri yang memiliki target penurunan emisi, perdagangan karbon akan membantunya untuk melakukan dekarbonisasi terhadap kegiatan bisnisnya.

Dicky mengatakan bahwa Pertamina NRE menjadi perusahaan pelopor penyedia kredit karbon di bursa karbon yang diresmikan pada September 2023.

Sejak diresmikannya bursa karbon, Pertamina NRE berhasil menjual sebanyak 864.000 ton setara C02 atau setara dengan menanam 34,5 juta batang pohon. Kredit karbon ini dihasilkan dari Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) Area Lahendong Unit 5 dan 6 yang dikelola PT Pertamina Geothermal Energy (PGE), anak usaha Pertamina NRE.

Pada kesempatan terpisah, Vice President Corporate Communication PT Pertamina (Persero), Fadjar Djoko Santoso mengungkapkan, Pertamina Group aktif dalam perdagangan karbon sebagai komitmennya menjadi perusahaan yang berkelanjutan.

Peran ini, kata dia, akan terus diperkuat, tak hanya dengan sinergi Pertamina Group tapi dengan berbagai institusi hingga akademisi, untuk mencapai target Net Zero Emission Indonesia.

"Pertamina juga mendorong seluruh anak usaha berkolaborasi untuk penurunan emisi karbon ini, baik di dalam Pertamina Group maupun dengan berbagai pihak dalam rangka mendukung target Net Zero Emission 2060," pungkasnya.rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA