Aksi maraton ini digelar sejak Senin kemarin, 17 Februari 2025, hingga Kamis 20 Februari 2025 di sejumlah daerah Indonesia secara serentak.
Menurut pengamat politik Adi Prayitno, tema besar "Indonesia Gelap" yang diusung mahasiswa menyiratkan kritik tajam terhadap kondisi negara saat ini.
"Jargon tersebut mengindikasikan bahwa Indonesia sedang menghadapi situasi yang jauh dari harapan, bertolak belakang dengan klaim pemerintah yang menyatakan berbagai program strategis telah langsung menyentuh kebutuhan rakyat," kata Adi lewat kanal YouTube miliknya, Selasa 18 Februari 2025.
Pemerintah saat ini kerap mengkampanyekan keberhasilan sejumlah program, seperti makan bergizi gratis, pemeriksaan kesehatan gratis, pemotongan biaya haji, hingga penghapusan utang UMKM.
Selain itu, pemerintah juga mengklaim telah berkomitmen dalam pembangunan sekolah serta meningkatkan akses pendidikan terjangkau bagi masyarakat.
Namun, BEM SI tampaknya menilai bahwa program-program tersebut belum cukup atau bahkan tidak mencerminkan realitas yang dirasakan oleh rakyat.
Dengan mengusung "Indonesia Gelap", mereka seolah ingin menunjukkan bahwa kondisi bangsa tidak sebaik yang digambarkan oleh pemerintah.
"Tema yang dibawa mahasiswa sangat menarik dan provokatif, karena kalau mau jujur Indonesia gelap itu kan mengasosiasikan bahwa kondisi Indonesia hari ini gelap gulita," pungkas Adi.
BERITA TERKAIT: