Pihak Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) menjamin keamanan dan kenyamanan bagi penonton di pertandingan bergengsi ini.
"Kalau untuk pertandingan Timnas itu saya rasa suporter kita juga menjaga ya keamanan untuk juga suporter tamu," kata Ketua Umum PSSI, Erick Thohir.
PSSI pun meluncurkan sistem Garuda ID sebagai bagian dari prosedur masuk stadion dengan teknologi face recognition. Melalui sistem ini, semua pemegang tiket wajib memiliki data Garuda ID yang sesuai.
Sistem ini akan membuat alur masuk ke stadion semakin teratur dan mengantisipasi masuknya penonton tak bertiket. Nantinya, Garuda Fans diminta untuk menunjukkan tiket masing-masing, dilanjutkan pemeriksaan wajah melalui face recognition dan menuju kursi di tribun.
Demi memastikan keamanan yang optimal, PSSI juga menyiapkan 1.200 personel keamanan internal swasta dan sekitar 3.000 personel dari kepolisian. Selain itu, sebanyak 103 CCTV baru telah dipasang, mulai dari perimeter luar hingga tribun dalam stadion, untuk memantau keamanan di berbagai area.
Dalam pengelolaan tiket, terdapat 356 personil yang bertugas, mulai dari pemindai tiket di perimeter luar hingga zona tribun. Untuk mempercepat proses face recognition, 240 personel Garuda ID ditugaskan, dan lebih dari 50 personel tambahan disiapkan khusus di meja bantuan (helpdesk) Garuda ID.
Bagi suporter Jepang yang berada di tribun khusus pendukung tim tamu (away), PSSI juga menyiapkan pengamanan tambahan dengan barikade khusus dan petugas keamanan di area tersebut. Spectator service turut ditempatkan di area away untuk membantu mengarahkan penonton ke kursi mereka dengan aman.
"Saya yakin bangsa kita juga bangsa yang sangat ramah. Jadi silahkan datang dan nonton dengan aman di SUGBK," tandas Erick yang juga jabat Menteri BUMN.
Langkah-langkah ini merupakan bagian dari komitmen PSSI untuk menghadirkan pengalaman menonton terbaik, aman, dan nyaman bagi seluruh penggemar Timnas Indonesia.
BERITA TERKAIT: