“Kami menurunkan 1.392 personel gabungan untuk melayani kegiatan penyampaian pendapat di muka umum agar berjalan aman, tertib, dan kondusif,” ujar Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Pol Susatyo Purnomo Condro dalam keterangan resmi.
Seluruh personel yang diterjunkan tidak dibekali senjata api dan diminta mengedepankan pendekatan humanis serta profesional dalam menjalankan tugas pengamanan.
“Seluruh personel tidak dibekali senjata api dan mengedepankan pendekatan humanis serta profesional,” tegas Susatyo.
Selain itu, Susatyo juga mengimbau para orator agar menyampaikan aspirasi secara tertib dan tidak memprovokasi massa lainnya.
“Kami mengajak seluruh peserta aksi dan masyarakat untuk bersama-sama menjaga ketertiban. Sampaikan aspirasi dengan damai, karena keamanan dan kenyamanan merupakan tanggung jawab kita bersama,” ujarnya.
Terkait arus lalu lintas, pihak kepolisian menyiapkan rekayasa lalu lintas di sekitar kawasan Monas.
“Pengaturan arus lalu lintas bersifat situasional dan akan disesuaikan dengan eskalasi jumlah massa di lapangan. Kami mohon pengertian masyarakat atas potensi kepadatan yang terjadi,” kata Susatyo.
Adapun massa aksi menyampaikan dua tuntutan. Pertama, menolak UMP DKI Jakarta 2026 yang dinilai berada di bawah 100 persen KHL (Rp5,89 juta) serta lebih rendah dibandingkan UMK Bekasi dan Karawang. Kedua, menuntut penetapan UMSP DKI Jakarta 2026 dengan nilai di atas 100 persen KHL DKI ditambah 5 persen.
BERITA TERKAIT: