Kapolres Lubuklinggau, AKBP Bobby Kusumawardhana menyatakan, empat orang yang dimintai keterangan itu meliputi pengelola, pemilik lahan, serta dua petugas parkir dan keamanan.
"Kami sudah meminta keterangan dari pengelola dan saksi-saksi lainnya. Kami sedang mendalami apakah ada pasal yang bisa diterapkan kepada pengelola atau pemilik lahan terkait kejadian ini," ujar Kapolres AKBP Bobby Kusumawardhana, dikutip
RMOLSumsel, Kamis, 2 Januari 2025.
Lanjut Kapolres, pihak pengelola dan pemilik lahan kooperatif dan bersedia bertanggung jawab atas kejadian tersebut.
“Mereka siap bertanggung jawab terkait peristiwa yang menyebabkan korban luka,” tambahnya.
Kapolres juga mengungkapkan bahwa pengelola sudah mendapatkan izin dari Dinas Pariwisata Lubuklinggau untuk mengelola lokasi wisata tersebut. Sementara itu, pengelola hanya memungut retribusi parkir dan tidak ada biaya lainnya.
"Tempat ini memang bukan tempat wisata besar, hanya sebuah kampung dengan suasana alami dan sungai yang alirannya tidak deras," jelas Kapolres. "Selain itu, kami tidak ada dukungan asuransi jiwa di sana."
Mengenai korban, hingga saat ini belum ada tuntutan yang diajukan oleh pihak keluarga korban. Polisi, bersama dengan pemerintah kota dan stakeholder terkait, akan terus berkomunikasi untuk mencari solusi mengenai perawatan kesehatan bagi para korban.
Kapolres Bobby menambahkan, dua hari sebelum kejadian, dirinya sempat meninjau lokasi jembatan dan mencatat adanya indikasi kerusakan di struktur jembatan.
“Saya melihat ada kendaraan yang melintas dan terdengar bunyi dari bawah jembatan,” ungkapnya.
“Saya sudah mengingatkan warga untuk lebih berhati-hati saat menggunakan jembatan, terutama dengan jumlah pengunjung yang banyak," jelasnya.
Selain itu, Kapolres juga menyebutkan bahwa kondisi jembatan yang dibangun pada 2014 itu telah mengalami penurunan kekuatan akibat faktor usia dan alam.
"Dengan kondisi yang ada, jembatan tersebut tidak lagi mampu menampung banyak orang," terangnya..
Dalam peristiwa tersebut, total 8 orang mengalami luka-luka. Tiga di antaranya dirawat di Rumah Sakit AR Bunda, sementara lima lainnya awalnya dirawat di Rumah Sakit Petanang sebelum dirujuk ke AR Bunda.
Empat orang korban yang masih dirawat di AR Bunda dilaporkan sudah mulai membaik, meskipun satu pasien membutuhkan tindakan jahitan di bagian belakang kepala.
"Korban yang lainnya sudah sadar, namun karena trauma dari kejadian, mereka membutuhkan waktu untuk pemulihan," pungkas Kapolres Bobby.
BERITA TERKAIT: