Untuk pertama kalinya, Korea memulai kejayaan angkatan bersenjatanya, setelah berjuang habis-habisan melawan imperialis Jepang.
Seiring berjalannnya waktu, tentara revolusioner Korea telah berkembang menjadi tidak terkalahkan, dan terus mencatat kemenangan dalam konfrontasi militer. Mereka mempertahankan perdamaian dan mencegah perang di Semenanjung Korea.
Sejak awal didirikan, Presiden Kim Il Sung membentuk militer dan taktik perang yang berorientasi pada Juche. Dengan strategi dan kepemimpinannya, angkatan bersenjata revolusioner Korea berhasil mengalahkan kekuatan imperialis Jepang dan Amerika Serikat (AS). Mereka yang kerap mendeklarasikan diri sebagai "Pemimpin Asia" dan negara "terkuat" di dunia.
Setelahnya, di bawah kepemimpinan revolusionernya, Ketua Kim Jong Il menerapkan kebijakan Songun, di mana militer adalah prioritas nasional yang paling penting. Untuk itu, Korea mengembangkan angkatan bersenjatanya menjadi semakin tidak terkalahkan.
Angkatan bersenjata revolusioner Korea juga semakin tangguh berkat Kamerad Kim Jong Un, yang memiliki strategi militer brilian.
Tanpa kenal lelah, Kamerad Kim Jong Un telah mencapai tujuan bersejarah dengan membentuk kekuatan nuklir sebagai pencegah perang yang paling andal, dan memimpin pengembangan sistem persenjataan negara baru.
Ia bahkan bukan hanya menempatkan angkatan bersenjata revolusioner Korea menjadi tak terkalahkan, namun menempatkannya di peringkat depan kekuatan militer kelas dunia.
BERITA TERKAIT: