Munas yang awalnya sempat ricuh karena pro dan kontra mengenai syarat registrasi peserta, mulai meredam di hari ke-4 pelaksanaan.
"BEM SI ke depannya akan terus menjadi jurubicara rakyat Indonesia dan membela kepentingan rakyat," kata Akbar kepada wartawan, Rabu (31/3).
Akbar memastikan ke depan BEM SI akan terus menjadi gerakan oposisi pemerintah mengingat, gerakan tersebut dinilai sangat penting dalam iklim demokrasi untuk mengoreksi kebijakan yang merugikan rakyat.
"BEM SI sebagai gerakan oposisi permanen terhadap kekuasaan," lanjutnya.
Dalam kesempatan itu, Akbar juga menyoroti aksi teror di Gereja Katedral, Makassar dan teror yang terjadi baru-baru ini di Mabes Polri, Jakarta.
"BEM SI mengutuk keras aksi teror tersebut, dan mendukung aparat penegak hukum mencari aktor-aktor intelektual teror itu, agar Indonesia damai dalam Bhinneka Tunggal Ika dan Pancasila," tandasnya.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: