Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Guru Besar Atomi University Jepang: Indonesia Salah Satu Benteng Demokrasi Di Asia Tenggara, Sayangnya Mundur

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/ahmad-satryo-1'>AHMAD SATRYO</a>
LAPORAN: AHMAD SATRYO
  • Senin, 22 Februari 2021, 20:17 WIB
Guru Besar Atomi University Jepang: Indonesia Salah Satu Benteng Demokrasi Di Asia Tenggara, Sayangnya Mundur
Guru Besar dari Atomi University Jepang, Tadashi Ogawa dalam webinar series The Habibie Center bertajuk 'Covid-19, Demokrasi, Dan Ekstrimisme Berkekerasan di Indonesia', Senin (22/2)/Repro
rmol news logo Indonesia menduduki peringkat ke-64 di dunia dalam Indeks Demokrasi yang diriilis The Economist Intelligence Unit (EIU) untuk tahun 2020.
Selamat Menunaikan Ibadah Puasa

Meski masih berada diperingkat yang sama, secara skor demokrasi Indonesia turun dari 6.48 menjadi 6.3 pada tahun ini. Angka ini adalah yang terendah diperoleh Indonesia selama 14 tahun belakangan.

Capaian demokrasi Indonesia ini turut disoroti Guru Besar dari Atomi University Jepang, Tadashi Ogawa, yang menyampaikan pandangannya di webinar series The Habibie Center bertajuk 'Covid-19, Demokrasi, Dan Ekstrimisme Berkekerasan di Indonesia', Senin (22/2).

"Kemunduran demokrasi di Indonesia sebenarnya sebelum Corona sudah terlihat dalam berbagai bentuk. Bukan karena Covid demokrasi menurun. Justru Corona mempercepat atau memperparah pembanguanan demokrasi," ujar Tadashi Ogawa.

Menurutnya, kemunduran demokrasi juga tercatat mundur di banyak negara di dunia. Namun, Tadashi sangat menyayangkan Indonesia yang menjadi negara demokrasi besar di Asia Tenggara memiliki skor yang rendah.

"Di Asia Tenggara bisa di katakan salah satu benteng demokrasi ada pada Indonesia. Meski demikian, yang terjadi adalah kemunduran demokrasi ini sangat disayangkan," ucapnya.

Maka dari itu, Tadashi Ogawa berharap pemerintah Indonesia bisa fokus mengevaluasi posisi aparat keamanan dalam struktur demokrasi di Indonesia. Hal itu dia utarakan lantaran melihat dinamika politik yang terjadi di negara tetangga Myanmar

"Yang harus difokuskan adalah untuk demokratisasi itu aparat keamanan seperti militer dan sebagainya, itu posisisnya seperti apa, kita anggap seperti apa? Itu sangat penting sekali," tututrnya.

"Sipil dan kontrol yang paling baik dan terasah itu seperti apa? Kita sudah waktunya membicarakan itu. Sebagai perbandingan di Myanmar," demikian Tadashi Ogawa. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA