Dalam acara tersebut, Kapolri Idham Aziz mengingatkan tim Bhayangkara FC agar tak ikut-ikutan melakukan pengaturan skor saat kompetisi Liga 1 yang akan bergulir Maret 2020 yang akan datang.
“Jangan sampai kamu main atur-atur skor, karena kita ada Satgas anti mafia bola, tidak elok juga kalau ada pepatah jeruk makan jeruk,†kata Idham di Aula STIK-PTIK, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Senin (24/2).
Tidak hanya itu, Idham menekankan, tim Bhayangkara FC meskipun milik Polri, ketika mengalami kekalahan tidak boleh arogan hingga berujung kepada perkelahian. Apalagi, sampai melakukan pemukulan terhadap perangkat pertandingan seperti wasit.
“Karena tidak elok masa Polisi pengayom masyarakat malah kalah berantem apalagi mukul wasit. Kira-kira dong itu berarti kau keseblasan kaleng-kaleng,†sindir Idham.
Kepada para anggota Polri yang masuk dalam jajaran pemain, baik tim sepak bola dan voli, Idham memberikan perhatian lebih terutama soal karir anggota di Kepolisian.
Hal ini dimaksudkan Idham untuk menpertahankan prestasi yang telah dicanangkan yakni menjuarai kompetisi.
“Saya sudah tanya Pak Kakorlantas Polri (ketua tim Bhayangkara FC) siapa atlet-atlet ini yang belum dapat perhargaan, siapa yang sekolah, siapa yang harus naik pangkat,†pungkas Idham.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: