Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Tatap Muka Bersama Masyarakat Jayawijaya, Ini Pesan Kapolri

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/diki-trianto-1'>DIKI TRIANTO</a>
LAPORAN: DIKI TRIANTO
  • Senin, 09 September 2019, 00:13 WIB
Tatap Muka Bersama Masyarakat Jayawijaya, Ini Pesan Kapolri
Kapolri Jenderal Tito Karnavian dan Panglima TNI kunjungi Kabupaten Jayawijaya/Repro
rmol news logo Pucuk pimpinan korps Bhayangkara, Jenderal Tito Karnavian melakukan kunjungan ke tanah Papua, Sabtu (7/9). Bersama Panglima TNI, Marsekal Hadi Tjahjanto, Kapolri bertatap muka langsung dengan komponen masyarakat di Wilayah Kabupaten Jayawijaya.

Acara yang dilangsungkan di aula Kantor Bupati, dua pimpinan ini menggelar makan bersama dengan para tokoh masyarakat, tokoh adat, dan tokoh agama. Dalam sambutannya, Kapolri manyampaikan tentang perkembangan Wamena yang sudah sangat berkembang.

“Wamena merupakan tempat tanah yang subur, banyak di daerah lain di Sumatera yang kekeringan dan terbakar/ karhutla, tapi di Wamena tanahnya subur,” kata Kapolri Jenderal Tito dalam sambutannya.

Dalam kesempatan tersebut, mantan Kapolda Papua ini juga menyebut Lembah Baliung merupakan tanah tersubur se-Indonesia. Oleh karenanya, ia menyarankan agar Kabupaten Jayawijaya lebih berkembang di bidang pertanian, yakni melalui peningkatan skill SDM terlatih, memperbanyak produksi, serta pengembangan cara pemasaran.

“Harus dibentuk 1 politeknik pertanian dan perkebunan agar terdapat sumber daya manusia yang terlatih asli Kabupaten Jayawijaya,” tegas Kapolri.

Pembangunan Mako Brimob yang sudah direncanakn sejak menjabat sebagai Kapolda Papua juga disinggung Jenderal Tito. Diakuinya, sudah ada lahan siap pakai, tinggal pengesahan sertifikat tanahnya.

Penggerakan Binmas Noken juga akan terus berjalan, yakni Binmas Pioner, yakni pertanian, perkebunan, perikanan, Binmas Kesehatan untuk membantu tenaga kesehatan mengganti dokter yang takut bekerja di pedalaman, Binmas mengajar sebagai pengganti guru yang takut ke daerah terpencil, Binmas Gembala, yakni menjadi gembala, bekerja di gereja-gereja.

Terkait kasus rasisme di Surabaya, Kapolri menegaskan hal tersebut merupakan ulah oknum.

"Panglima TNI sudah memberikan tindakan hukum, Polrestabes juga sudah memberikan tindakan hukum dengan menahan tersangka. Gubernur Jawa Timur, Walikota Malang menyampaikan kejadian tersebut bukan mewakili warga Jawa Timur, melainkan hanya oknum," tandasnya.

Dalam kunjungan ini, sejumlah Pejabat Utama Mabes TNI, dan Pejabat Utama Mabes Polri hadir. Hadir pula perwakilan dari tokoh agama, tokoh masyarakat, dan tokoh adat Kabupaten Jayawijaya, serta Forkopimda yang dipimpin oleh Bupati Jayawijaya. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA