Program BKP Kementan Terbukti Percepat Recovery Petani Pasca Gempa

Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) Serumpun Desa Pendua, Kecamatan Kayangan, Kabupaten Lombok Utara sebagai pelaksana PKU terdiri dari Lima kelompok tani yang membudidayakan komoditas bawang merah, cabai dan tomat. Sebagian produk yang dihasilkan petani diolah oleh gapoktan menjadi pangan olahan seperti manisan tomat, bubuk cabai dan grading sayuran.

"Program PKU ini sangat tepat dan sangat menolong bagi kami, apalagi kami baru saja mendapat musibah bencana alam," ujar Ketua Gapoktan Serumpun Mujahidin, Rabu (3/7).

Melihat semangat kerja keras dan kebersamaan Gapoktan Serumpun, Kepala Pusat Ketersediaan dan Kerawanan Pangan BKP Kementan, Andriko Noto Susanto yang berkunjung ke lokasi PKU sangat senang dan berharap kelompok ini terus melanjutkan program ini secara berkelanjutan.

"Tolong kegiatan PKU ini dibina dan kembangkan dengan baik, untuk meningkatkan kesejahteraan petani, sehingga bisa mempercepat recovery petani pasca bencana," ujar Andriko saat berdialog dengan anggota gapoktan, aparat desa, dinas provinsi dan ketahanan pangan kabupaten.

Kegiatan PKU sendiri digulirkan oleh BKP Kementan untuk mengentaskan daerah rentan rawan pangan dengan tujuan meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan petani. Melalui PKU kegiatan usaha tani dari hulu sampai hilir akan disentuh sehingga nilai tambah dan keuntungan yang dinikmati petani semakin besar.

Tahun 2019 ini, lanjut Andriko, NTB menjadi satu satunya provinsi yang mendapatkan dua lokasi kegiatan PKU. Hal ini merupakan bentuk dari keseriusan pemerintah meningkatkan kesejahteraan petani.

Dalam kunjungan ini juga hadir Kabid Kerawanan Pangan BKP Kementan Nasfirman Yul, dan Kabid Ketersediaan dan Kerawanan Pangan Dinas Ketahanan Pangan NTB Lalu Sugiarto.