Bangladesh menilai Indonesia telah berhasil mentransformasi pertanian tradisionalnya menjadi pertanian modern. Secara khusus, mereka tertarik dengan kemajuan sektor pertanian Indonesia.
"Saya paparkan kinerja 4,5 tahun pembangunan pertanian kita. Kami juga menyampaikan sistem pengelolaan informasi dan diseminasi teknologi pertanian di Indonesia," ujar Kepala Biro Humas dan Informasi Publik Kementerian Pertanian (Kementan), Kuntoro Boga Andri saat menerima para delegasi di kantornya, Rabu (3/7).
Lebih lanjut, Kuntoro menjelaskan kepada delegasi Bangladesh bahwa selama ini program dan informasi pembangunan pertanian disampaikan khususnya kepada petani dan masyarakat luas melalui berbagai saluran informasi, baik saluran tradisional, mainstream, digital, termasuk media sosial.
Organisasi pemerintahan pusat dan daerah sangat mempengaruhi strategi komunikasi dan pelaksanaan program dan keterlibatan pelaku kegiatan pembangunan pertanian termasuk dalam diseminasi teknologi pertanian.
"Ada unit kerja kami di semua propinsi yang mendampingi kegiatan-kegiatan dalam pengkajian teknologi pertanian, diseminasi dan penyuluhan pertanian, pendidikan dan perkarantinaan. Namun kami juga memiliki mitra Dinas Pertanian di Propinsi dan Kabupaten di daerah yang secara bersama sama membangun sektor pertanian di lapangan," katanya.
Pimpinan delegasi AIS, Rezaul Islam mengapresiasi sistem yang telah terbangun dan capaian sektor pertanian Indonesia. Rezaul Islam juga memuji pengelolaan informasi pertanian dan strategi komunikasi yang dilakukan Kementan.
Karena itu, Rezaul mengaku tertarik untuk mempelajari lebih jauh dari Kementerian Pertanian Indonesia, khususnya pada proses pemberitaan informasi pertanian.
"Kami juga telah menggunakan teknologi informasi secara optimal, seperti yang Kepala Biro sampaikan di Indonesia sudah diaplikasikan. Berbagai kanal dan akun media sosial. Ada Facebook, Twitter, Instagram, YouTube, website, dan radio juga telah digunakan oleh penyuluh, peneliti dan pegawai kementerian pertanian di Bangladesh untuk mendiseminasikan berbagai informasi dan teknologi yang kami punya," katanya.
Selama ini, Bangladesh mempublikasi dan mendiseminasi terkait informasi pertanian lewat media televisi setiap pagi. Selain itu mereka juga menyiarkan informasi pertanian melalui radio dan menyiapkan hotline telepon. Tapi cara di Indonesia menurutnya lebih maju dan lebih banyak saluran untuk mengakses akses informasi yang memudahkan penerapan teknologi.
"Ini perlu kami pelajari lebih jauh dan terapkan di negara kami," pungkasnya.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: