Maju dari Dapil Sumbar II yang meliputi Kota Pariaman, Pasaman, Pasaman Barat, Payakumbuh, Solok dan Kabupaten Lima Puluh Kota membuat politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) itu selalu diperhitungkan.
"Memang kewajiban saya itu yang saya tunaikan dengan program-program pribadi. Salah satunya dengan program bedah lapau atau bedah warung," kata Refrizal kepada
Kantor Berita Politik RMOL, Senin (4/2).
Pada Pileg 2014 lalu, Refrizal mengusung program membangun 1.000 lapau di dapilnya. Bahkan sebelum habis masa periode 2014-2019, dia sudah membangun 1.118 lapau yang artinya melebih target.
"Untuk program 2019-2024 ini target saya sampai tiga ribu lapau harus berdiri. Ini program pribadi saya, bukan black campaign atau money politic ke masyarakat. Program ini saya sisihkan dari uang kita sendiri, jadi kan kita tidak mau makan sendiri uang penghasilan dari DPR ini karena sangat banyak," terangnya.
Selama 12 tahun duduk di Komisi VI yang membidangi BUMN dan perdagangan, Refrizal memprioritaskan program CSR BUMN untuk membangun jalan, jembatan, masjid dan fasilitas umum di dapilnya. Dia tidak menggunakan CSR BUMN untuk program bedah lapau.
Refrizal yang sudah beberapa tahun terakhir duduk di Komisi XI mengaku dalam program pribadinya itu juga membina masyarakat dalam mengelola perekonomian.
"Jadi yang kita mau lapau-lapau di Sumatera Barat ini berbeda, konsepnya harus seperti minimarket, artinya dikelola secara modern. Jadi mindset masyarakat harus berubah, makanya perlu dilatih agar ekonomi kelas bawah ini bisa naik kelas," demikian Refrizal.
[wah]
BERITA TERKAIT: