Hal itu disampaikan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian (Menko Perekonomian) Darmin Nasution di kantor Kemenko Perekonomian, Pasar Baru, Jakarta Pusat, Senin (1/7).
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) yang dirilis hari ini, inflasi tahun berjalan (
year-to-date) mulai Januari hingga Juni 2019 telah mencapai 2,05 persen. Khusus Juni 2019, inflasi bulanan tercatat 0,55 persen dan kalender sebesar 3,28 persen.
"Kalau tidak bisa diturunkan, (inflasi 2019) bisa di atas 4 persen," jelas Darmin.
Darmin menuturkan, komponen harga pangan yang bergejolak menjadi perhatian dengan inflasi bulanan mencapai 1,7 persen dan tahunan 4,91 persen. Salah satu penyebabnya adalah cuaca sehingga mengganggu target hasil panen.
"Musimnya enggak bagus," ujarnya.
Selain itu, Darmin mengatakan bahwa inflasi inti mengalami sedikit peningkatan, yakni di level 0,38 persen secara bulanan dan 3,25 persen secara tahunan.
Kemudian inflasi yang diatur pemerintah (administered price) tercatat deflasi minus 0,09 persen secara bulanan, sedangkan tahunan sebesar 1,89 persen.
Menko Darmin menekankan upaya pengendalian harga untuk lebih terfokus pada harga bahan pangan.
"Memang upaya pengendalian harus dilakukan sekarang-sekarang ini, kalau (pendengalian bulan) Oktober sudah terlambat," ujarnya.
Sebelumnya, Kepala BPS Suhariyanto optimistis target inflasi pemerintah tahun ini bisa tercapai dengan upaya pengendalian. Terlebih inflasi tahunan ini sebesar 3,28 persen yang dinilainya masih wajar.
"Inflasi tertinggi itu terjadi selalu di bulan puasa dan kalau kita bisa mengendalikan inflasi di Desember saya yakin target inflasi tercapai," tandasnya.
BERITA TERKAIT: