Di antara karya-karya Al-Razi yang masyhur ialah Kitab al Asrar (semacam pengantar ilmu kimia), Liber Experimentorum, Ar-Razi membaÂhas pembagian zat ke dalam hewan, tumbuhan dan mineral, yang menjadi cikal bakal kimia orÂganik dan kimia non-organik. Sirr al-Asrar (lmu tentang obat-obatan yang bersumber pada tumÂbuhan, hewan, dan galian, serta simbolnya dan jenis terbaik bagi setiap satu untuk digunakan dalam rawatan. Juga memuat Ilmu dan peralaÂtan yang penting bagi kimia serta apotek dan ilmu dan teknik pemrosesan kimiawi dengan mengÂgunakan bahan dan zat lain, seprti air raksa, beÂlerang (sulfur), arsenik, serta logam-logam lain seperti emas, perak, tembaga, timbal, besi, dll. Di sini kelihatan selain ia seorang dokter yang amat piawai terhadap berbagai macam penyakit, ia juga ahli pembangunan rumah sakit sekaligus ahli manajmen rumah sakit, dan sekaligus ahli kimia dan obat-obatan lainnya.
Rumahsakit yang dibangun Al-Razi sangat pro-pasien. Ia juga memiliki kemampuan manaÂjerial yang baik, karena biaya pembangunan rumah sakit dan peralatannya diambilkan dari dana wakaf dan dana-dana sosial ummat lainÂnya, yang ketika itu dana abadi umat memang sangat besar. Para pasien tidak perlu dibebani dengan biaya pengobatan dan perawatan yang mahal. Rumahsakit ini juga tercatat paling perÂtama menggunakan system kebersihan dan keÂdisiplinan yang tinggi, sehingga dokter diupayaÂkan tidak melakukan malpraktek.
Selain rumahsakit Adhudi, ada sejumlah rumah sakit yang canggih diukur dari zamannya, seperÂti rumah sakit Al-Nuri di Damaskus, yang menÂjadi pusat pemerintahan Dinasti Umayyah saat itu. Rumahsakit ini bukan hanya menyediakan obat dan perawatan gratis tetapi juga makanan layak dan control pasaca rawat inap. Juga terseÂdia persediaan obat-obatan dan makanan yang layak. Prestasi rumah sakit ini, selain berfungsi sebagai tempat merawat orang-orang yang sakit, juga berfungsi sebagai rumah sakit pendidikan, tempat bagi para dokter atau calon dokter muslim mengembangkan ilmu-ilmu kedokteran. RumahÂsakit ini sudah menerapkan rekam medis (
mediÂcal record) dan sekaligus rumah sakit pertama dalam sejarah yang menggunakan rekam medis. Rumah sakit ini juga sulh dilengkapi dengan ruang inap khusus untuk pasien penyakit gila dengan peÂlayanan khusus. Para sarjana Barat modern meraÂsa berutang budi pada rumah sakit ini karena ruÂmah sakit inilah yang pertama menyelenggarakan konsep terpadu antara rumah sakit, rumahsakit pendidikan, dan sekolah kedokteran.