Penelitian ini dilakukan oleh konsultan magang Indonesia, Indra Giri yang sedang menyelesaikan studi S2 di Wina. Dalam kesempatan ini Menko PMK didampingi oleh Dubes/Watap RI untuk Austria, kepala BATAN, serta anggota DPR RI.
Laboratorium Seibersdorf ini digunakan untuk pelatihan dan juga riset yang dilakukan secara tailor-made tanpa melalui proses birokrasi panjang dan hasil riset bersama menjadi domain publik.
Laboratorium pertama yang di kunjungi Menko PMK adalah Insect Pest Control, laboratorium yang menangani penggunaan teknik pemandulan serangga (sterile insect technique) untuk mengontrol populasi serangga hama.
Laboratorium kedua, Plant Breeding and Genetics Laboratory. Laboratorium yang bertujuan meningkatkan biodiversitas tanaman melalui pemulihan tanaman untuk berkontribusi terhadap pertanian "cerdas" iklim (climate-smart agriculture) dan ketahanan pangan.
Indonesia telah merasakan manfaat besar laboratorium aplikasi nuklir IAEA di Seibersdorf ini yang melibatkan berbagai stakeholders Indonesia. Maanfaat yang dirasakan oleh Indonesia antara lain dalam bidang pertanian, peternakan, teknik pemandulan serangga, domestri dan kesehatan, dan manfaat dalam lingkungan hidup.
Hadir pula dalam kesempatan ini antara lain Menteri Guatemala, delegasi China dan European Commission.
[rus]
BERITA TERKAIT: