Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Peristiwa Kontroversi Yang Dilakukan Nabi & Sahabat (23)

Nabi Sebagai Pegulat Profesional

 OLEH: <a href='https://rmol.id/about/nasaruddin-umar-5'>NASARUDDIN UMAR</a>
OLEH: NASARUDDIN UMAR
  • Kamis, 22 November 2018, 08:52 WIB
Nabi Sebagai Pegulat Profesional
Nasaruddin Umar/Net
MUNGKIN tak terbayang­kan Nabi Muhammad Saw sebagai pembawa agama Islam dan sebagai Nabi dan Rasul terakhir mempunyai kekhususan sebagai peg­ulat, sebuah olahraga pal­ing digemari bangsa Arab pada saat Nabi hidup. Pro­fesi Nabi sebagai pegulat profesional berawal ketika ia masih berada di Makkah sebelum hijrah ke Madinah. Nabi memiliki tubuh dan per­awakan yang sedang, tidak terlalu besar dan tidak terlalu kecil. Ia tidak gemuk tetapi tidak kurus. Ia tidak terlalu tinggi tetapi tidak te­masuk kategori pendek. Yang pasti ia tampan, memiliki rambut hitam, ikal, dan sedikit pan­jang tetapi terawat. Ia suka bercermin, mer­apikan jenggot, dan tentu saja berolahraga. Ia menganjurkan sahabat dan segenap umatnya jika pergi ke masjid lain jalur yang digunakan pergi dan pulang dengan jalur yang lain. Itu artinya berjalan memutar sambil menikmati in­dahnya alam di sore dan di pagi hari.

Ketika Nabi di Makkah, ada seorang pegu­lat tangguh bernama Rukanah bin Abdu Yazid yang tak terkalahkan oleh pegulat manapun. Dilukiskan dalam hadis, badannya besar, tinggi dan berotot. Melihatnya saja nyali para penantang bertambah ciut. Ia memiliki banyak reputasi menghamparkan lawan-lawannya di atas kanvas. Tak seorangpun yang berani menantangnya sehingga ia menjadi juara ber­tahan dalam gulat profesional. Rukanah pun mengumbar kesombongan ke mana-mana sebagai juara bertahan tak terkalahkan.

Suatu ketika salah seorang sahabat me­nyaksikan kehebatan Nabi di dalam memeli­hara kesehatan fisik, seolah tiada hari tanpa olahraga. Tubuh Nabi tidak sebesar Ruka­nah, namun kekuatan otot Nabi selalu terpe­lihara. Tidak ada yang menyangka ketika ia menyanggupi ajakan salah seorang sahabat­nya untuk menantang Rukanah. Nabi dengan penuh kesadaran menyanggupi untuk men­jadi penantang Rukanah. Panitia pertandin­gan gulat membuat kanvas untuk menggelar pertandingan seru antara Nabi Muhammad dan Rukanah bin Abdu Yazid. Manusia ber­bondong-bondong datang dari berbagai penj­uru untuk menyaksikan pertandingan seru ini.

Akhirnya, tiba saat yang mendebarkan. Juri gulat profesional sudah mengambil an­cang-ancang untuk memulai pertandingan. Nabi Muhammad dan Rukanah menaiki ring/ kanvas. Ketika permainan seru ini mau dimu­lai, terdapat sejumlah orang yang cemas ke­pada Nabi, karena postur tubuh antara ked­uanya tidak seimbang. Rukanah berbadan besar-tinggi, sementara Nabi lebih kecil. Ke­tika pertandingan dimulai, tepuk tanganpun bersorak-sorak memberi dukungan kepada pujaannya masing-masing, sebagaimana layaknya sebuah pertandingan.

Pada ronde pertama dan kedua, kedua be­lah pihak belum memperlihatkan agresifitas­nya. Namun pada ronde ketiga, Nabi keliha­tan lebih agresif dan ketika Rukanah dalam keadaan sedikit lengah, Nabi langsung mer­angkul dan mengunci badan Rukanah. Sete­lah itu Nabi langsung membanting Rukanah di kanvas dan terus dikunci sehingga Ruka­nah tidak bisa bergerak sedikitpun. Akhirnya juri memutuskan dan memberikan kemenan­gan mutlak kepada Nabi, sementara Rukanah mengaku kalau dan tidak sanggup lagi melan­jutkan pertandingan. Rukanah dicemooh oleh para penggemarnya dan tidak pernah lagi berulah dan berlaku sombong.

Kisah nyata ini menunjukkan bahwa meskip­un seorang Nabi dan Rasul, tetapi tetap me­melihara kebugaran tubuhnya, memelihara makan dan minumnya, merawat selalu kesehatannya, serta memelihara jam tidurnya. Dalam riwayat disebutkan Nabi adalah pal­ing sedikit mengalami atau diserang penyakit. Akhir hayatnya baru dikenal sakit demam dan itulah yang membawanya pergi untuk selama-lamanya. Allahu a'lam. 

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA