Perempuan Hebat di dalamAl-Qur'an (6)

Demitologisasi Tulang Rusuk

 OLEH: <a href='https://rmol.id/about/nasaruddin-umar-5'>NASARUDDIN UMAR</a>
OLEH: NASARUDDIN UMAR
  • Kamis, 30 Agustus 2018, 09:25 WIB
Demitologisasi Tulang Rusuk
Nasaruddin Umar/Net
CERITA yang menyebutkan perempuan (Hawa) berasal dari tulang rusuk Adam pal­ing banyak disoroti kaum feminis, karena itu artinya memberikan pembenaran perempuan sebagai subor­dinasi laki-laki. Isu tulang rusuk ini seolah menjadi isu universal pada hampir semua agama dan kepercayaan di berbagai tempat di belahan bumi ini, tidak terkecuali di dalam dunia Islam. Ternyata cerita tentang perempuan berasal dari tulang rusuk lebih merupakan mitos daripada kenyataan. Bah­kan di dalam Al-Qur'an samasekali tidak per­nah ditemukan kata tulang rusuk (dhil'). Kata Hawa yang sering dipersepsikan dengan isteri Adam juga tidak pernah disebutkan secara ek­splisit di dalam Al-Qur'an.

Image perempuan berasal dari tulang rusuk kiri, paling bawah, dan bengkok, mengimple­mentasikan citra negatif bagi kaum perem­puan. Cerita tentang penciptaan Hawa dari tulang rusuk Adam hanya dapat ditemukan da­lam hadis antara lain: "Sesungguhnya perem­puan seperti tulang rusuk, jika kalian men­coba meluruskannya ia akan patah. Tetapi jika kalian membiarkannya maka kalian akan menikmatinya dengan tetap dalam keadaan bengkok." Namun komentar Pak Quraish Shi­hab terhadap hadis ini lebih tepat untuk difaha­mi makna metaforiknya daripada makna fak­tualnya, yakni jika dilakukan pembiaran akan terus bengkok namun jika dipaksa akan patah. Dengan demikian hadis ini tidak cukup kuat untuk menyimpulkan perempuan subordinasi laki-laki dengan segala konsekwensinya.

Satu-satunya ayat yang sering menjadi can­tolan terhadap isu tulang rusuk ialah: "Hai sekalian manusia, bertaqwalah kepada Tu­hanmu yang telah menciptakan kalian dari "diri" yang satu (a single self), dan daripadan­ya Allah menciptakan pasangan (pair)-nya,dan daripada keduanya Allah memperkembangbi­akkan laki-laki dan perempuan yang banyak". (Q.S. al-Nisa'/4:1).

Di dalam Al-Kitab memang dijelaskan asal-usul penciptaan perempuan sebagai berikut: 21 Lalu Tuhan Allah membuat manusia itu tidur nyenyak; ketika ia tidur, TUHAN Allah mengambil salah satu rusuk dari padanya, lalu menutup tempat itu dengan daging. 22 Dan dari rusuk yang diambil TUHAN Allah dari manusia itu, dibangunNyalah seorang perem­puan, lalu dibawaNya kepada manusia itu. 23 Lalu berkatalah manusia itu: "Inilah dia, tu­lang dari tulangku, dan daging dari dagingku. Ia akan dinamai perempuan karena ia diambil dari laki-laki."

Pernyataan di atas sangat tegas perem­puan dari tulang rusuk Adam. Mungkin inilah yang dimaksud oleh Syekh Muhammad Ra­syid Ridha dalam kitab Al-Manar-nya bahwa sekiranya tidak pernah ada cerita penciptaan perempuan seperti di Al-kitab, maka tidak per­nah ada cerita semacam itu dalam dunia in­telektual Islam.

Sudah saatnya kita memberikan pemaha­man baru terhadap berbagai sumber yang mengisyaratkan perempuan berasal dari tu­lang rusuk. Kita menemukan banyak sekali ki­sah-kisah Israiliyat yang mengungkapkan cer­ita ini kemudian dijadikan dasar oleh sejumlah kitab kuning, termasuk kitab-kitab fikih yang ikut mengklaim perempuan dari tulang rusuk. Tidak terkecuali buku-buku Bahasa Arab da­lam pembahasan tentang teologi perempuan sebagi faktor yang dijadikan dasar dalam pe­nentuan khithab mudzakkar sudah cukup un­tuk menentukan sebuah perintah dan larangan tanpa harus menyebut khithab muannats (Hal ini akan dibahas tersendiri dalam artikel men­datang). Jika kita berhasil melakukan demi­tologisasi tulang rusuk lalu kita kembali mer­ujuk kepada semangat dan substansi ajaran Al-Qur'an tentang penciptaan manusia, yang tidak membedakan antara laki-laki dan perem­puan, maka image orang terhadap perempuan tentu akan berubah. 

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA