Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Masih Ada Masjid Di Tengah Jalan Tol Batang-Semarang

Bangunan Pengganti Belum Rampung

Kamis, 31 Mei 2018, 09:51 WIB
Masih Ada Masjid Di Tengah Jalan Tol Batang-Semarang
Foto/Net
rmol news logo Masjid ini bernama Baitul Mustaghfiin. Lokasinya di Kampung Beringin Kulon, Kecamatan Ngaliyan, Kota Semarang, Jawa Tengah. Berdasarkan pengamatan, sudah tidak ada lagi bangunan lain di sekeliling masjid bercat hijau itu. Masjid ini men­jadi satu-satunya bangunan yang belum dibongkar

Di sisi kiri bangunan dua lan­tai itu, juga telah dibangun jalan lebar secara permanen. Karena masih ada bangunan di tengah jalan, pengendara harus memu­tari masjid melalui jalan yang dibangun di sampingnya.

Kendati banyak kendaraan be­rat maupun truk proyek berlalu lalang, masjid masih digunakan warga sekitar. "Masjid ini masih digunakan untuk beribadah sehari-hari," ujar Nur Qosyim, salah satu takmir Masjid Baitul Mustaghfiin, Sabtu (26/5).

Siang itu, tak banyak warga beribadah di masjid yang belum "tersentuh" alat berat ini. Hanya terlihat beberapa orang mem­bersihkan lantai yang penuh debu. Gundukan tanah cukup tinggi berada persis di samping masjid. Belum terlihat tanda-tanda masjid tersebut akan dibo­ngkar dalam waktu dekat.

"Sebenarnya, warga belum rela masjid dibongkar sebelum ada masjid pengganti," ujar Qosim kembali.

Menurut Qosim, hingga saat ini masjid pengganti belum tuntas dibangun, sehingga warga masih menggunakan masjid tersebut untuk beribadah.

"Kami diberi tenggat bulan ini untuk memindahkan semua barang," ucapnya.

Qosyim menambahkan, pem­bangunan masjid pengganti memang telah menunjukkan progres. Namun, ia pesimis pem­bangunan masjid itu bisa selesai dalam satu bulan. "Soalnya, kawasan ini segera dibangun jalan tol untuk persiapan mudik Lebaran 2018," sebutnya.

Kepala Seksi Pengadaan Tanah Badan Pertanahan Nasional (BPN) Kota Semarang, Wibowo Suharto membenarkan, pembe­basan lahan Jalan Tol Semarang-Batang Seksi V hingga kini belum selesai.

"Masih ada dua persen lahan yang belum bisa dibebaskan dan masih berada tepat di tengah ruas tol," ujar Wibowo.

Lahan tersebut, lanjut Wibowo, meliputi lahan Masjid Baitul Mustaghfirin dan lahanmakam seluas 5.302 meter persegi di Plampisan, Kelurahan Purwoyoso, Kecamatan Ngaliyan. "Proses penggantian, jalan terus sampai sekarang," tandasnya.

Wibowo mengatakan, proses relokasi kedua lahan tersebut tidak bisa diganti dengan uang, melainkan dengan lahan peng­ganti karena merupakan lahan hibah. "Kami minta pelaksana (PT Waskita Karya) untuk mem­percepat pembangunan masjid pengganti," sarannya.

Kendati jalan tol nantinya beroperasi secara fungsional, kata Wibowo keberadaan dua bangunan yang berada di tengahjalan tol akan menghambat proses pembangunan.

Untuk lahan makam, lanjut Wibowo, total luas lahan makam yang akan dipindahkan sebesar 5.302 meter persegi. "Kami masih kesulitan mencari lahan peng­ganti area makam itu," ucapnya.

Sejauh ini, menurutnya, dari tiga bidang yang dijadikan tar­get lahan pengganti, baru dua bidang yang telah dibebaskan. "Jika nantinya sudah bebas, jenazah di makam lama akan dipindah ke areal pemakaman yang baru," ujarnya.

Wibowo mengakui, untuk mencari lahan pengganti makam cukup sulit dilakukan. Sebab, kata dia, warga sekitar tidak mau menerima jika lahan sekitarnya dibangun pemakaman.

Namun demikian, ia berjanji akan terus berupaya agar warga menerima, karena pembangunan jalan tol yang merupakan proyek strategis nasional itu, harus sele­sai sesuai target.

"Yang paling sulit makam dan sampah, soalnya banyak penolakan dari warga sekitar," keluhnya.

Mobil Pemudik Diarahkan Lewat Samping Utara Masjid
 
Kepala Seksi Teknik PT Waskita Karya selaku pelaksana proyek Tol Batang-Semarang, Yanuar Niko menyatakan, pihaknya sedang dalam proses menyelesaikan pembangunan masjid pengganti.

Saat ini, pembangunan masjid pengganti sudah mencapai 70 persen. "Sudah sampai lantai dua. Tinggal bagian atapnya saja," tandas Niko.

Meski hampir selesai, menurutNiko, saat ini warga belum mau pindah ke masjid baru agar masjid lama bisa di­bongkar. Sebab, warga meminta agar bangunan masjid peng­ganti harus sudah selesai 100 persen terlebih dahulu.

"Kami melakukan percepatan. Tapi, belum bisa dipastikan, apakah Lebaran nanti sudah dip­indah atau belum," ucapnya.

Untuk itu, lanjut Niko, pihaknya telah menyiapkan jalan baru yang melewati samping masjid agar kendaraan pemudik tetap bisa melewati ruas tol yang difungsionalkan itu. Ke sisi itulah mobil pemudik diarahkan. "Jalan tersebut dibangun di sisi utara masjid lama," pungkasnya.

Pejabat Pembuat Komitmen Pembangunan Jalan Tol Semarang-Batang, Prasetyo me­nyatakan, penggantian lahan masjid sebetulnya tidak menjadi masalah.

Sebab, telah mendapat lahan pengganti yang lokasinya tidak jauh dari masjid lama. "Hanya, masalahnya bangunan pengganti belum tuntas dibangun hingga kini. Mestinya, sebelum Lebaran ini sudah jadi," ujar Prasetyo.

Menurut Prasetyo, pembongkaran masjid belum bisa dilakukan sebelum pembangunanmasjid pengganti selesai dibangun. "Ini sesuai dengan permintaan pengu­rus masjid," tandasnya.

Sedangkan untuk relokasi makam, Prasetyo mengatakan, prosesnya diserahkan kepada paguyuban warga dan Ketua RW setempat. Proses pemindahan makam, lanjut dia, juga tidak bisa dilakukan dengan cepat kar­ena perlu kehati-hatian. "Tapi, sudah ada beberapa makam yang dipindahkan, walaupun sebagian kecil," ucapnya. ***

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA