Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Kantor Azizi Tour And Travel Pintu Besinya Ditutup Rapat

Lagi, Jamaah Umroh Lapor Ke Bareskrim

Selasa, 12 September 2017, 09:18 WIB
Kantor Azizi Tour And Travel Pintu Besinya Ditutup Rapat
Foto/Net
rmol news logo Kasus dugaan penipuan terhadap calon jamaah umroh kembali terjadi. Kini, ribuan jamaah PT Azizi Tour and Travel nasibnya juga tidak jelas karena tak kunjung diberangkatkan ke Tanah Suci, Makkah. Akibatnya, mereka melaporkan perusahaan tersebut ke Bareskrim, Mabes Polri.

PT Azizi Tour and Travel atau lebih dikenal sebagai PT Azizi Kencana Wisata, telah terdaftar sebagai biro haji dan umroh di Kementerian Agama (Kemenag) sejak tahun 2014. Perusahaan tersebut memiliki kantor pusat di Medan, Sumatera Utara dan berbagai kantor cabang di be­berapa kota. Di Jakarta, PT Azizi Tour Travel mengontrak kantor yang beralamat di Jalan Aipda KS Tubun IV, Nomor 97D, Petamburan, Jakarta Pusat.

Kantor PT Azizi Tour tidak ter­lalu mewah. Kondisinya kusam karena lama ditinggal penghun­inya. Kantor setinggi dua lantai itu, dicat dengan warna berbeda. Di lantai bawah warna oranye, sementara lantai atas warna abu-abu. Tepat di atas pintu masuk, terdapat plang kecil bertuliskan "Zie Zie Tours". Di bawah­nya dicantumkan izin layanan haji dan umroh telah didapat­kan sejak tahun 2014. Tidak ketinggalan, logo Himpunan Penyelenggara Umrah dan Haji (Himpuh) disematkan di plang warna putih itu. "Mereka ber­kantor di sini sejak dua tahun lalu," ujar Sumarni, pedagang kaki lima yang berjualan tepat di depan kantor tersebut.

Pintu masuk dalam keadaan terkunci. Kacanya ditempel den­gan sticker Ka'bah berukuran besar. Sebuah pintu besi yang berada di depannya juga ditutup rapat. Tapi, samar-samar ter­dengar suara gemiricik air yang berasal dari lantai dua kantor tersebut. "Pegawainya banyak yang keluar usai Idul Fitri 2017. Sekarang tinggal satu yang ber­tugas menjaga kantor itu," ucap Sumarni kembali.

Melongok ke dalam kantor, samar-samar terlihat meja recep­sionis yang cukup besar. Berkas-berkas masih tertumpuk rapi di atas meja. Di belakang meja terda­pat dinding warna hitam bertulis­kan, "PT Azizi Kencana Wisata". "Sebelum Lebaran, banyak calon jamaah umroh datang ke sini ingin menanyakan kepastian keberang­katan," cerita Sumarni.

Namun, kata wanita berumur 45 tahun ini, seluruh calon jamaah yang datang ke tem­pat ini, tidak sampai bertindak anarkis dan menerima apa yang dijelaskan karyawan. "Demi menenangkan calon jamaah, karyawan berjanji akan memberikan informasi ke jamaah bila sudah ada kepastian berangkat," ujar Sumarni.

Sebetulnya, kata Sumarni, awal tahun 2015, perusahaan tersebut cukup ramai didatangi calon jamaah umroh. Bahkan, beberapa dari mereka berasal dari luar Jakarta. "Banyak calon jamaah sampai menginap di kantor karena kemalaman," ujarnya.

Akan tetapi, sejak beberapa calon jamaah umroh melaporkan dugaan penipuan ke Bareskrim Mabes Polri, Sumarni menam­bahkan, kantor tersebut sepi karena tidak ada calon jamaah umroh yang mendaftar lagi. "Hampir seluruh karyawan ke­luar karena capek dimarahi jamaah," tuturnya.

Asep Sahrul Alamsyah, salah satu korban dugaan penipuan PT Azizi Tour mengungkapkan, perusahaan tersebut sudah tidak bisa memberangkatkan umroh sejak Oktober 2016. "Ada dua ribu jamaah yang belum berang­kat. Bahkan, ada beberapa dari daerah yang daftar 2016 awal, tapi belum berangkat sampai sekarang," ujar Asep.

Menurut Asep, PT Azizi Tour menawarkan paket umroh yang harganya sesuai standar Kemenag, sebesar Rp 20 juta. Dirinya bergabung sejak Januari 2015. Awalnya, tak ada masalah dan jamaah yang mendaftar bisa diberangkatkan ke Tanah Suci seluruhnya. "Tapi, yang janji akan diberangkatkan November- Desember 2016 sebanyak 275 orang, tidak berangkat semua," keluhnya.

Jumlah itu, menurut Asep, han­ya yang berasal dari Kalimantan Barat. Belum termasuk dari Aceh, Medan, Padang hingga Jakarta. "Dulunya bagus, har­ganya juga bersahabat. Karena travel bagus, akhirnya pada ikut, jadi ramai. Ternyata, tidak berangkat," ucapnya.

Asep mengaku, terakhir kali berkomunikasi dengan pihak PT Azizi Tour pada Desember 2016. Saat itu, lanjut dia, peru­sahaan tersebut mengaku tertipu rekan kerjanya di Malaysia. "Kalau komunikasi harus lewat staf keuangannya di Medan, tapi kantornya sekarang sudah tutup. Di Jakarta juga tutup," keluhnya.

Selain itu, menurut Asep, seluruh karyawan telah keluar semua karena tidak kuat diprotes para calon jamaah yang gagal berangkat, padahal mereka hanya karyawan. "Pihak PT Azizi juga tidak buka komunikasi dengan kami, ditelepon tak diangkat, di-whatsapp tak dibalas," curhatnya.

Asep menjelaskan, PT Azizi Tour sebenarnya terdaftar di Kemenag dengan nama Azizi Kencana Wisata. Perusahaan ini termasuk perusahaan keluarga yang pusatnya di Medan dan memiliki beberapa cabang di Indonesia.

Bagaimana tanggapan PT Azizi Tour? Karyawan PT Azizi Tour, Aidil Hidayat membantah perusahaannya menelantarkan ribuan calon jamaah umroh se­hingga gagal berangkat ke Tanah Suci, Makkah. "Kami tidak per­nah menelantarkan. Tapi, kalau telat, iya," ucap Aidil kepada Rakyat Merdeka, kemarin.

Menurut Aidil, perusahaan ini telah memberangkatkan ribuan jamaah umroh sejak awal tahun 2015 hingga saat ini. "Memang setelah Idul Fitri 2017, ada sedikit masalah sehingga ter­tunda keberangkatannya," ala­san dia.

Aidil menegaskan, perusahaan tetap melayani jamaah umroh seperti biasa. Bila memang pe­rusahaan ini betul-betul menipu calon jamaah umroh, pasti kan­tor telah digaris kuning polisi. "Tapi, sekarang kantor tetap beroperasi seperti biasa. Tidak ada garis kuning," tandasnya.

Aidil menjelaskan, PT Azizi Tour dikelola kakak beradik yang bernama Nazla Lubis dan Nazli Lubis dalam menjalankan biro jasa umroh dan haji. "Yang dilaporkan adalah pelayanan umroh yang dijalankan Nazla Lubis. Kalau yang milik Nazli aman," ucapnya.

Alasannya, kata Aidil, kar­ena PT Azizi Tour yang di­jalankan Nazli seperti di kan­tor Petamburan, Tanah Abang, Jakarta Pusat lebih dikhususkan untuk pelayanan tiketing dan wisata. "Jadi, tidak ada pengaruh sama sekali," ujarnya.

Terkait banyaknya karyawan yang memilih resign dari kan­tor, Aidil tidak membantahnya. Namun, hal itu tidak berkaitan dengan calon jamaah umroh yang gagal berangkat. "Mereka keluar karena masalah gaji yang belum dibayar selama satu bu­lan," tandasnya. ***

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA