Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Kursi Tunggu Penuh Penumpang Lesehan

15 Ribu Orang Per Hari Mudik Lewat Stasiun Gambir

Kamis, 22 Juni 2017, 10:13 WIB
Kursi Tunggu Penuh Penumpang Lesehan
Foto/Net
rmol news logo Lebaran Idul Fitri tinggal menghitung hari. Ribuan pemudik memadati Stasiun Gambir, Jakarta Pusat, Selasa (20/6). Puncak arus mudik di stasiun khusus kelas eksekutif ini diprediksi tanggal 24 Juni.

Menjelang sore, suasana Stasiun Gambir ramai. Ribuan penumpang memadati peron selatan maupun peron utara. Puluhan bangku tunggu, semuanya penuh. Tak ada satu pun yang kosong. Akibatnya, banyak pemudik menunggu keberangkatan sembari duduk di lantai atau lesehan.

"Mau ke Semarang. Kereta Argo Muria baru berangkat jam 2 siang," ujar pemudik bernama Henry di Stasiun Gambir.

Seperti tahun-tahun sebelum­nya, kereta api masih menjadi primadona pemudik yang akan pulang ke kampung halaman, baik ke Jawa Barat, Jawa Tengah maupun Jawa Timur. Makanya, stasiun Gambir terus berbenah menyambut para penumpang.Beberapa sudut stasiun dipasangi papan elektronik yang menampil­kan jadwal perjalanan kereta api dari pagi hingga malam hari.

Belasan mesin cetak tiket mandiri juga tersedia di peron utara maupun selatan. Beberapa penumpang mengantre untuk mencetak tiket yang sudah dipe­san secara online itu. Bagi yang kebingungan cara mencetak tiket, tidak perlu khawatir. Soalnya, ada satu petugas yang berdiri di samping mesin dan siap mem­bantu penumpang kebingungan.

"Saya sudah pesan tiket sejak tiga bulan lalu melalui online. Sekarang tinggal mencetak saja," ujar Henry kembali.

Selain itu, petugas informasi juga terus menerus mengumumkanjadwal kereta yang akan berangkat. Satu jam sebelum keberangkatan, seluruh penumpangbaru dipersilakan menuju ruang tunggu di lantai dua dan lantai tiga. Penumpang yang ingin masuk ke ruang tunggu harus menunjukkan tiket dan KTP asli kepada petugas. Setelah cocok, penumpang dipersilakan masuk ke ruang tunggu.

"Saya sengaja datang agak mepet agar tidak terlalu lama menunggu kereta," ujar warga Grogol, Jakarta Barat ini.

Selama berada di stasiun, penumpang tidak perlu khawatir mencari makanan ringan mau­pun berat. Sebab, di samping ruang tunggu, tersedia puluhan gerai makanan ringan maupun cepat saji.

Lain lagi dengan Yuni. Warga Ciputat, Tangerang Selatan ini mengaku sudah mendapat cuti panjang dari atasannya, sehingga bisa mudik lebih awal. Namun, ibu tiga anak ini harus pergi ke Bandung terlebih dahulu sebe­lum menuju ke kampung hala­mannya di Madiun, Jawa Timur. Sebab, tiket Jakarta-Madiun untuk keberangkatan tanggal 20 Juni su­dah habis terjual sejak jauh-jauh hari. "Ini ke Bandung dulu. Dari Bandung baru naik kereta jurusan Madiun," ujar Yuni.

Kendati capek karena harus ke Bandung terlebih dahulu, wanita berumur 45 tahun ini tetap se­mangat mudi. "Yang penting bisa berkumpul dengan keluarga saat Idul Fitri. Ketemu keluarga saat Lebaran, tidak terhitung nilainya," ucap Yuni.

Staf Tata Usaha (TU) Stasiun Gambir, Zaidan mengatakan, Stasiun Gambir telah mengoperasikan kereta tambahan sejak Kamis (15/6). Saat ini, kereta yang berangkat dari stasiun sebanyak 39 perjalanan per hari. "Biasanya hanya 28 perjalanan," ujar Zaidan kepada Rakyat Merdeka.

Menurut Zaidan, kereta yang berangkat dari Stasiun Gambir diawali Kereta Argo Parahyangan jurusan Bandung pukul 00.40 WIB, dan paling malam pukul 23.45 WIB, yakni kereta Argo Sindoro jurusan Semarang. "Total ada 16.924 penumpang yang diberangkatkan setiap hari," sebutnya.

Menurut Kepala Stasiun Gambir, Rizki Alfrida, selama arus mudik dan balik Lebaran, Stasiun Gambir siap mengakomodasi 233.855 penumpang ke berba­gai kota di Pulau Jawa sepertiCirebon, Bandung, Malang, Yogyakarta, Solo, Surabaya.

"Hampir semua tujuan me­nyediakan kereta api tambahan," ujar Rizki.

Menurut Rizki, kepadatan penumpang di Stasiun Gambir sudah mulai terjadi sejak Minggu (17/6) dengan jumlah penump­ang sekitar 15 ribu orang setiap hari. "Kalau hari libur nasional, biasanya sekitar 10-12 ribu penumpang. Tapi H-1 nanti, diper­kirakan lebih dari 16 ribu orang. Itu dari pemesanan tiket melalui online," tandasnya.

Untuk puncak arus mudik, Rizki memprediksi terjadi pada H-2 atau H-1 Lebaran, yakni tanggal 23 atau 24 Juni "Di Gambir diberangkatkan 40 kereta.Biasanya 28 kereta reguler, ditambah 12 kereta Lebaran," sebutnya.

Mengantisipasi kepadatan penumpang, Rizky mengata­kan, pihaknya telah melakukan berbagai persiapan sejak 15 Juni 2017, antara lain membuka posko kesehatan dan ruang laktasi bagi para ibu. Selain itu, Stasiun Gambir menyediakan ruang salat yang lebih luas, ruang tunggu biasa dan VIP, serta penambahan personel keamanan. "Personel keamanan gabungandari TNI dan Polri tadinya hanya 75 orang, ditambah jadi 103 personel," sebutnya.

Bagi para pemudik, Rizki me­nambahkan, Stasiun Gambir su­dah memberlakukan pencetakan boarding pass sejak H-7 sebelum keberangkatan agar tidak terjadi penumpukan. "Saya anjurkan datang ke stasiun jangan mepet," sarannya.

Rizki juga mengimbau penumpang untuk membawa barang sesuai porsinya masing-masing, karena pihaknya memberlakukan satu orang hanya boleh mem­bawa 20 kg. "Jika lebih dari batas yang ditentukan, akan dikenakan biaya tambahan Rp 10 ribu per kilogram," tandasnya.

Terkait pembatalan tiket kereta, Rizki menambahkan, dana tidak dikembalikan 100 persen, namun ada potongan dari PT KAI sebesar 25 persen dari harga tiket. ***

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA