Pagelaran ini dalam rangka Hari Tari Dunia yang diperingati setiap tanggal 29 April. Peringatan Hari Tari Dunia 2017 di Unnes bertema "Kebhinnekaan Tari Nusantara Menginspirasi Dunia", dihadiri Ketua Badan Pengkajian MPR Bambang Sadono, anggota MPR Mujib Rohmat, MH (Fraksi Partai Golkar) dan Arwani Thomafi (Fraksi PPP).
Hadir pula Wakil Rektor III Unnes Prof. YL Sukestiyarno, Kepala Biro Humas MPR Siti Fauziah dan Kabag Pemberitaan, Hubungan Lembaga dan Layanan Informasi MPR Rharas Esthining Palupi.
Mewakili Pimpinan MPR, Bambang Sadono, mengatakan, kegiatan seni budaya tari nusantara merupakan bagian dari Sosialisasi Empat Pilar MPR RI. Selama ini, sosialisasi dilakukan dengan berbagai metode seperti tatap muka, outbound, ToT, dan lomba cerdas cermat.
"Sosialisasi Empat Pilar MPR melalui pentas seni budaya ini bisa diikuti masyarakat umum," katanya.
Menurut Bambang, pagelaran seni budaya bekerjasama dengan perguruan tinggi menjadi uji coba. Sebab, selama ini yang lebih sering ditampilkan adalah seni budaya wayang.
"Jika sukses akan dilanjutkan dengan kerjasama perguruan tinggi lainnya," ujarnya.
Bambang menjelaskan pentas seni budaya terkait juga dengan sila-sila Pancasila. Dia menyebutkan, seni budaya bersifat religius (sila pertama Pancasila). Seni budaya juga hanya ada pada masyarakat yang beradab (sila kedua). Persatuan Indonesia lebih mudah terjalin dengan seni budaya (sila ketiga). Kesenian pun perlu organisasi (sila keempat). Kemudian, perlu dukungan masyarakat sekitar (sila kelima).
Selain itu, lanjut Bambang, pentas seni budaya juga merupakan implementasi dari Pasal 32 UUD NRI Tahun 1945. Dalam pasal itu disebutkan negara memajukan kebudayaan Indonesia.
"Dengan pagelaran seni tari nusantara ini kita ikut mewujudkan ketertiban dunia. Kita menyumbangkan kesenian yang adiluhung dari Indonesia kepada dunia. Kesenian Indonesia sudah diakui sebagai warisan dunia seperti wayang," imbuhnya.
Wakil Rektor III Unnes, YL Sukestiyarno, mengatakan peringatan Hari Tari Dunia 2017 di Unnes hari ini adalah peringatan yang keempat kali. Pada tahun ini ditampilkan 108 tari baik dari Indonesia maupun luar negeri dengan melibatkan 967 penari dan 126 penyanyi.
Kepala Biro Humas Sekjen MPR RI, Siti Fauziah, mengatakan, setelah sembilan kali MPR menyelenggarakan seni budaya, baru pertama kali ini bekerjasama dengan perguruan tinggi.
Siti Fauziah menambahkan, sosialisasi melalui pentas seni budaya adalah salah satu bentuk apresiasi dan langkah konkret MPR RI dalam melestarikan warisan budaya, khususnya seni budaya daerah yang telah menjadi kekayaan intelektual bangsa Indonesia.
[ald]
BERITA TERKAIT: