Karena aksi itu, Fahmi diÂtangkap polisi beberapa waktu lalu di Pasar Minggu. Sesaat setelah ditangkap, Fahmi langsung ditahan dan dimintai keterangan di Kepolisian Resor Jakarta Selatan.
Fahmi disangka telah melakuÂkan tindak pidana lantaran menulis dan menggambar benÂdera merah putih sebagaimana dimaksud Pasal 66 Jo Pasal 24 huruf a dan d. Ancaman huÂkumannya lima tahun penjara sesuai dengan Pasal 68 Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2009 tentang Lambang Negara.
Atas alasan kemanusian, Ust Arifin Ilham tergerak menjadi penjamin Fahmi. Berikut wawancara
Rakyat Merdeka denÂgan Arifin Ilham :
Apa alasan anda memberiÂkan jaminan untuk Nurul Fahmi? Pertama, Nurul Fahmi ini sesama anak bangsa Indonesia, bukan muslim pun akan ditolong apalagi seorang muslim.
Selain itu? Beliau itu pencinta Al-Qur’an. Apalagi dia baru saja diamanahi bayi putri cantik dua minggu lalu.
Dari informasi yang anÂda dapatkan, apakah Fahmi bermaksud menghina lamÂbang negara, bendera merah putih? Beliau sama sekali tidak berÂmaksud menghina lambang negara merah putih.
Apa Fahmi mengerti adanya aturan penggunaan lambang negara? Selain beliau sesama anak bangsa, ketidaktahuan Nurul Fahmi tentang larangan mengeÂcat bendera merah putih itu jadi alasan kami memberikan jaminan untuk penangguhan penahanannya.
Lalu, motif membeli bendÂera merah putih dan menyÂablonnya dengan tulisan Laa Ilahaillah di atasnya apa? Nurul Fahmi itu memuliakan bendera Merah Putih itu dengan lafadz mulia.
Bukan untuk menghina merah putih? Bukan. Toh, sebelum Nurul Fahmi yang membawa bendera merah putih bertuliskan Arab, sudah ada corat coret merah putih.
Terakhir, apa harapan Anda terhadap kasus ini? Sejuta hikmah untuk memuÂliakan Nurul Fahmi, untuk yang lain, semakin fokus tadabburul Qur’an. ***
BERITA TERKAIT: