Melalui Keppres itu, Presiden menetapkan pemberhentian Jenderal Badrodin Haiti dari jabatan Kapolri sekaligus menÂgangkat Tito Karnavian sebagai Kapolri. Sedianya hari ini akan digelar serah terima jabatan (sertijab) Kapolri di Mabes Polri. Lantas apa saja pesan-pesan Jenderal Badrodin kepada penerusnya Jenderal Tito. Apa saja pesannya, beriÂkut pernyataan Jenderal (Purn) Badrodin Kepada
Rakyat Merdeka; Setelah selesai dari tugas sebagai Kapolri, apa langkah selanjutnya yang akan ditemÂpuh?Ehm, saya belum mikir ke sana. Saya ingin santai-santai dulu. Istirahat dulu. Melepaskan penat juga. Belum ada mikir yang lain-lain. Saya ingin meraÂsakan kemerdekaan ini dulu. Tidak harus bangun tepat waktu, tidak menjalankan tugas. Benar-benar saya ingin bersatai dulu. Paling ya ngemong cucu. Saya sudah punya cucu, satu orang. Laki-laki. Baru umur empat buÂlan. (sembari menunjukkan foto cucu-nya yang mungil di album kamera handphone-nya).
Apakah tidak ada tawaran dari pihak Istana kepada Anda selepas menunaikan tugas Kapolri?
Memang saya pernah diminta ke Istana, dipanggil Pak Mensesneg, sebelum pelantiÂkan Pak Tito sebagai Kapolri baru. Ditawarin posisi tertentu. Tetapi, saya katakan, saya belum mikir ke sana. Masih ingin rehat dulu. Belum memikirkan untuk urusan pekerjaan atau aktivitas-aktivitas.
Selain ngemong cucu dan rehat, apa rencana Anda?Ya ini kan masih rehat. Dan, November ini saya akan naik haji. Doakan lancar ya.
Ada pesan-pesan kepada Jenderal Tito? Ya itu tadi, melanjutkan yang masih pekerjaan belum selesai. Melanjutkan yang belum optiÂmal, melakukan reformasi total di Kepolisian. Dan Pak Tito menyatakan akan melanjutkan apa yang saya sudah lakukan, dan akan membenahi yang perlu dibenahi dan melakukan reforÂmasi di tubuh Kepolisian.
Apakah persoalan senior-junior masih menjadi persoÂalan? Saya kira ndak-lah. Di internal sudah disepakati bahwa sistem yang harus berjalan. Bukan persoalan senior atau junior. Dan memang harus tetap dijaga agar profesional dan soliditas itu yang sangat penting. Saya kira, yang senior juga memahami itu. Lagi pula, Pak Tito pun sewaktu menÂjadi Kapolda Metro Jaya, kan banyak juga seniornya di sana. Tetapi kesolidan mereka sudah terbukti. Dan banyak pekerjaan dan pendekatan yang baik dan efektif yang dilakukan selama menjadi Kapolda Mentro Jaya. Terbukti, dia berprestasi. Pak Tito cukup banyak pengalaÂmanlah dan ilmunya mumpuni bahkan secara internasional juga berprestasi.
Bagaimana dengan tugas-tugas Anda yang lainnya? Sejak saya menjadi Pelaksana Tugas (Kapolri) hingga menÂjadi Kapolri, memang banyak benturan, banyak persoalan di internal dan juga dari lembaÂga-lembaga lain. Tetapi, kita berkomitmen harus membenahi institusi Kepolisian yang besar ini. Dan perlahan, sejumlah situasi dan persoalan-persoalan pun bisa kita atasi.
Termasuk mengatasi terorÂisme, masyarakat juga kondusif dan nyaman. Memang masih ada sejumlah pekerjaan yang perlu dilanjutkan, yakni reforÂmasi total di Kepolisian, dan itu akan dilanjutkan oleh Pak Tito. Semua itu, saya katakan, juga harus dimulai dari proses rekrutmen Polri. Rekrutmen yang sehat, berkualitas, dan profesional, serta terbuka.
Polisi di negara kita ini berÂbeda dengan di negara lain. Kita ini negara demokratis, bukan otoriter dan bukan sosialis. Semua pihak yang berbeda harus dijamin keberadaannya. Dan itu dijamin konstitusi kita. Jadi polisi harus mengatasi semua golongan itu. Menjadi penÂgayom. Melaksanakan perintah konstitusi itu.
Apakah yakin bahwa Kapolri Baru akan lebih baik? Ya harus lebih baik. Dan Pak Tito, bukan soal lebih muda, meÂmang dia cukup berpengalaman, mampu mengartikulasikan tugas dan tanggung jawab, dan komuÂnikasinya pun bagus. Dia juga yang menjadi Asrena (Asisten Perencanaan) saya sewaktu menyusun upaya reformasi Kepolisian.
Saya kira dan dia pun telah mengakatan akan melanjutkan reformasi itu secara menyeluÂruh dari pimpinan paling tinggi hingga ke bawah. ***
BERITA TERKAIT: