Demikian disampaikan politisi senior PKS itu di hadapan Pengurus Himpunan Mahasiswa Pascasarjana Indonesia, di Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (29/6).
Hidayat mempertanyakan rencana itu. Dirinya heran di Indonesia banyak akademisi yang bagus mengapa ada kemungkinan memakai rektor dari luar negeri. "Gimana itu rencana mengimpor rektor," ujarnya dengan keheranan.
Hal lain yang juga perlu direnungkan adalah rangking perguruan tinggi di Indonesia dalam tingkat Asia maupun dunia yang belum menggembirakan. Disebut rangking perguruan tinggi Indonesia selama ini tidak masuk dalam rangking yang membanggakan baik di tingkat Asia apalagi dunia.
Hidayat menyampaikan bahwa Indonesia adalah bukan negara muda lagi. Diungkapkan juga kepada mereka, para pendiri bangsa dulu adalah orang-orang yang hebat. Mereka adalah orang-orang yang menguasai ilmu pada bidangnya. Tak hanya itu, mereka juga menguasai banyak bahasa. Itu terjadi sebelum era merdeka,†ujarnya
Para pendiri bangsa bisa demikian, dikatakan Hidayat karena mereka dulu sekolah dalam kondisi yang normal. "Sekarang pendidikan kita malah tak normal," paparnya.
Hal demikian mengakibatkan dari sisi tenaga kerja di mana bangsa ini menjadi tidak terhormat. Diungkapkan banyak orang Indonesia yang menjadi tenaga kerja di negara lain dengan status yang tidak membanggakan, seperti menjadi pembantu rumah tangga.
Dikatakan, dulu mahasiswa Indonesia yang kuliah di Timur Tengah sangat membanggakan namun setelah disana banyak orang Indonesia yang menjadi pembantu rumah tangga, status mahasiswa Indonesia menjadi menurun. "Ini tugas mahasiswa pascasarjana untuk mengembalikan kehormatan bangsa," ucapnya.
Dalam kesempatan itu, Hidayat juga mengakui bahwa bangsa ini kadang belum bisa menerima ilmu-ilmu yang ditekuni oleh para mahasiswa. Diakui orang-orang lulusan perguruan tinggi dari luar negeri, seperti anak didik Presiden B.J. Habibie, tidak bisa mengaplikasikan ilmunya di Indonesia. Hal yang demikian membuat lulusan luar negeri itu kalau tidak bekerja di luar negeri atau tetap di Indonesia namun kerjanya tidak maksimal.
"Karena disini masih banyak keterbatasan membuat mereka tidak bisa mengaplikasikan ilmunya," paparnya.
Untuk itu Hidayat mengharap organisasi para mahasiswa pascasarjana itu berbuat tidak tanggung-tanggung. Ditegaskan jangan sampai mereka menggunakan organisasi hanya untuk kangen-kangenan. "Harus dijadikan tempat yang penuh idealisme," tegasnya.
Dalam kesempatan itu, Hidayat siap berkerja sama dengan mereka untuk melakukan Sosialisasi Empat Pilar MPR. Dikatakan sosialisasi sangat penting. "Carut marut bangsa ini bisa terjadi karena masyarakat tak memahami nilai-nilai Empat Pilar," ujarnya.
[rus]
BERITA TERKAIT: