Salah satu metode yang dijalankan adalah dengan program Focus Group of Discussion (FGD). FGD adalah metode sosialisasi yang digelar dalam bentuk diskusi, pemaparan materi dan pendalaman materi. Pesertanya dari anggota MPR dan kalangan akademisi dan sudah berlangsung di berbagai wilayah Indonesia sejak sosialisasi digencarkan.
Selasa (1/3), FGD digelar di Meeting Room Surabaya Suites Hotel, Surabaya, Jawa Timur. Acara yang digelar atas kerja sama MPR dengan Universitas Airlangga ini dihadiri Pimpinan dan Anggota Badan Pengkajian MPR antara lain, TB. Hasanudin (PDIP), TB. Soenmandjaja (PKS), Hendrawan Supratikno (PDIP), Sarmudji (Golkar), Aryo PS. Djojohadikusumo (Gerindra), Capt. Djoni Rolindrawan (Hanura), Marwan Cik Asan (Demokrat), Gede Pasek (DPD), dan Anna Muawanah (PKB), serta dihadiri pimpinan Universitas Airlangga.
Tema sentral yang diambil adalah "Sistem Perekonomian Nasional Berbasis Demokrasi Pancasila dan Formulasi Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional Model GBHN". Bahasan terfokus pada kesiapan Indonesia menyambut Masyarakat Ekonomi Aseas (MEA) 2016, serta pentingnya haluan negara seperti GBHN dalam kesiapan ekonomi serta daya saing dan ketananan ekonomi Indonesia baik di tingkat lokal, Asean dan global.
Salah satu Pimpinan Badan Pengkajian TB. Soenmandjaja mengatakan bahwa misi sosialisasi melalui metode FGD salah satu yang uatama adalah sebagai sarana menyerap aspirasi, menyerap masukan, ide dan gagasan dari para peserta yang terdiri dari para akademisi dan pakar yang sangat ulung dalam hal kenegaraan dan ketatanegaraan.
"Aspirasi, masukan dan gagasan dari berbagai elemen masyarakat termasuk para pakar dan akademisi sangat kita harapkan dan menjadi bahan kajian di Badan Pengkajian MPR. Seperti contoh soal munculnya kembali GBHN. Banyak pro dan kontra soal itu, masukan dan pemikiran elemen masyarakat akan menajdi bahan pembelajaran, kajian mendalam bagaimana sebaiknya dilakukan soal GBHN, intinya semuanya demi kesejahteraan rakyat. Jika bermanfaat buat rakyat dan akan membawa rakyat menuju kesejahteraan maka itulah yang akan dimunculkan dan ditetapkan," sebut TB. Soenmandjaja.
Hasil akhir dari penyelenggaraan FGD tersebut, nanti akan menjadi sebuah materi kajian yang akan dibawa ke Badan Pengkajian MPR untuk kemudian didiskusikan kembali dengan juga melihat dari aspirasi dan masukan-masukan dari elemen masyarakat dibelahan daerah lainnya.
"Sehingga akan muncul satu keputusan atau atau produk perundangan yang baik dan bermanfaat untuk rakyat secara keseluruhan," demikian Ketua Fraksi PKS di MPR ini.
[rus]
BERITA TERKAIT: