Presiden Jokowi sudah mengancam pengusaha agar tidak mempermainkan harga daging sapi. Kalau harga tetap tinggi, pemerintah akan mengimpor sendiri daging sapi. Kalau itu diÂlakukan maka bisa mengurangi harga 45 ribu sampai 50 ribu per kilogram.
Meski sudah ada ancama dari orang pertama di negeri ini, dagÂing sapi tetap langka dan hargÂanya melambung tinggi sampai tak terbeli. Masalah seputar daging sapi seperti lautan tanpa tepi, seperti sumur tanpa dasar. Terbukti sampai saat ini belum juga ketemu formula solusi amÂpuh untuk menjawab semua.
Kenapa kelangkaan daging sapi kembali terjadi? Apa peÂmerintah tak sanggup menanÂgani masalah ini? Bagaimana langkah Menteri Perdagangan dalam menemukan formula penyelesaian tersebut? Simak wawancara dengan Menteri Perdagangan Rachmat Gobel berikut ini:
Kenapa daging sapi langka, sehingga harganya jadi mahal?Saya menduga mahalnya harga daging sapi saat ini ada permainan dari sekelompok pengusaha yang sengaja menaÂhan masuknya daging ke pasar. Hal itulah yang membuat harga daging sapi di pasaran menjadi sangat mahal karena langka.
Jadinya seperti sekarang ini kalau diberikan ke pengusaha (untuk mengimpor daging sapi), tidak mau melepaskan daging sapi ini. Makanya kita serahkan ke Bulog untuk tanggung jawab.
Bagaimana stok daging sapi nasional?Stok sapi di tempat penggeÂmukan sapi atau
feedlot saat ini cukup dan mampu memenuhi kebutuhan daging sapi selama dua sampai tiga bulan ke depan. Saya juga sudah bicarakan sama Menteri Pertanian bahwa stok di
feedlot itu ada sampai dua sampai tiga bulan.
Terkait isu kelangkaan yang terjadi akibat aksi mogok pedagang daging sapi, bagaimana?Saya sudah berkoordinasi dengan Menteri Pertanian dan Kapolri untuk membahas tenÂtang kelangkaan daging sapi akiÂbat mogok yang diserukan oleh asosiasi pedagang sapi. Ajakan mogok dari pedagang sapi ini sebetulnya sudah mengganggu roda ekonomi nasional kita di tengah ekonomi lesu sekarang ini, tindakan menghasut dan mengajak untuk tidak menjual daging sapi mengganggu roda ekonomi dan menciptakan harga semakin mahal.
Apa langkah Kementerian Perdagangan menanggapi hal itu?Kami akan membawa ke jalur hukum jika menemukan permainan penimbunan stok sapi oleh pihak-pihak tertentu. Kami akan menggunakan Undang-undang Perdagangan, dan Kementerian Pertanian akan menggunakan Undang-undang Pangan untuk mengatasi hal ini.
Apa yang sudah dilakukan untuk mengatasi hal ini?Kami telah berkoordinasi dengan Menteri Pertanian dan memastikan stok sapi di tempat penggemukan itu cukup. Tapi ada pihak di tempat penggemuÂkan sapi menahan karena impor sapi yang belum dikeluarkan. Itu sebetulnya sudah bisa dikatÂegorikan pidana kalau mereka menahan. Menimbun itu sudah pidana sebetulnya.
Bagaimana dengan izin imÂpor sapi? Izin impor sapi dikeluarkan untuk menjaga suplai dan staÂbilitas harga. Dari sekarang ke depan untuk menjaga stabilitas suplai dan harga oleh karena itu izin dari pada impor itu diberiÂkan kepada Bulog.
Lembaga itu yang mengatur karena fungsinya untuk itu. Jadi Bulog yang harus bertangÂgung jawab (terhadap impor), tidak lagi diberikan kepada para pengusaha importir itu. Kami telah mengeluarkan izin untuk mengimpor sapi sebesar 50.000 ekor yang diberikan kepada Bulog.
Memangnya berapa kebuÂtuhan daging sapi di dalam negeri? Kebutuhan nasional terhÂadap daging sapi siap potong setiap bulan sebanyak 45.000 ekor. Makanya kita sudah menÂgeluarkan impor 50.000 ekor sapi melalui Bulog. Sudah dikeluarkan izin impornya, realisasinya tentu perlu waktu proses.
Apa tidak diberikan izin impor kepada pengusaha?Dikhawatirkan adanya keÂmungkinan menahan suplai. Karena kalau diberikan kepada pengusaha importir itu, ya sepÂerti sekarang ini jadinya. Mereka yang mengendalikan, tidak mau melepaskan sapi-sapinya. Ini sebetulnya sudah menyalahi. Kepercayaan pemerintah yang diberikan kepada mereka disÂalahgunakan.
Untuk itu, Bulog melakukan operasi pasar untuk menjaga ketersediaan daging sapi.
Selain itu, Kemendag akan mengupayakan apa lagi?Kami akan berusaha mencari tahu pelaku yang menahan sapi, sehingga mengakibatkan isu kelangkaan. Padahal sebenarnya stok masih cukup di tempat penggemukan. Stok yang ada di tempat penggemukan sapi itu seharusnya dilepas. Karena stok tidak dilepas untuk didistribusiÂkan ke pasar,
Apa langkah ke depan? Ke depan kami akan mengkaji tindakan itu bersama Kementerian Pertanian dengan mengÂgunakan UU Perdagangan atau UU Pangan. Saya menduga ini ada pihak yang menghasut pedaÂgang untuk mogok berjualan. Padahal ajakan melakukan aksi mogok itu berakibat mengÂganggu roda perekonomian.
O ya, bagaimana soal stok beras nasional di saat kekerÂingan saat ini?Kami kembali membuka opsi impor beras sebagai solusi prakÂtis menjaga ketahanan pangan di tengah ancaman kekeringan di sejumlah daerah di Indonesia. Namun, kami tegaskan bahwa impor merupakan opsi terakhir yang akan diambil. ***
BERITA TERKAIT: