Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Alarm Berbunyi, Satpam Pindai Tubuh Pengunjung

Pengamanan MK Diperketat Pasca Ruang Sidang Dirusak

Selasa, 19 November 2013, 10:28 WIB
Alarm Berbunyi, Satpam Pindai Tubuh Pengunjung
ilustrasi, Pengamanan MK Diperketat
rmol news logo Dua truk polisi diparkir di depan dan samping gedung Mahkamah Konsitusi (MK) di Jalan Medan Merdeka Barat Nomor 5, Jakarta Pusat. Puluhan polisi menenteng senjata laras panjang dan pelontar gas air mata terlihat berjaga-jaga mulai dari pinggir  jalan hingga tangga masuk gedung MK.

Lima polisi ditempatkan di tangga menuju pintu utama gedung bergaya Romawi itu. Pintu masuk utama berada di balik sembilan pilar --yang merupakan simbol jumlah hakim konstitusi. Di balik pintu kaca dengan model dua bukaan itu dipasang papan pengumuman. “Pintu terkunci,” tulisan di papan itu.

Untuk bisa masuk ke dalam, karyawan MK dan pengunjung melalui pintu lobi yang berada di bawah gedung. Namun, tak ada pemberitahuan mengenai pengalihan akses masuk ini.

Suasana di pintu masuk lobi ini terlihat ramai. Lima polisi berjaga di sisi kanan pintu kaca. Salah satunya menyandang senapan. Mereka menempati bangku di meja pemeriksaan tamu.

Dede, petugas keamanan di MK mendapat tugas baru. Mulai kemarin, dia menjadi operator mesin X-Ray. Setiap oran --tak terkecuali karyawan MK-- diminta memasukkan barang bawaannya ke dalam mesin ini untuk dipindai.

Selain barang bawaannya diperiksa, setiap orang juga diharuskan melalui pintu metal detector. Alarm di pintu deteksi sempat berbunyi ketika seseorang melewatinya.

Petugas keamanan lalu melakukan pemeriksaan dengan metal detector genggam. Alat itu didekatkan ke tubuh si pengunjung.

Dianggap tak membawa benda yang membahayakan di saku baju maupun celananya, orang itu lalu diperkenankan masuk. “Baru hari ini (kemarin-red) ada alat beginian (X-Ray). Tujuannya memperketat orang yang mau masuk,” ujar Dede sembari menatap layar komputer 14 inci yang menampilkan isi barang bawaan pengunjung dalam format hitam putih.

Suroso, rekan Dede bertugas memeriksa setiap orang yang melalui pintu metal detector. Setelah lolos pemeriksaan diri dan barang bawaan, pengunjung diminta melapor di meja resepsionis. Letaknya di kanan lobi. Di sini, pengunjung dicatat identitas dirinya.

Menurut Suroso, pengamanan di pintu masuk ke diperketat untuk mencegah terulangnya peristiwa perusakan atas ruang sidang dan berbagai fasilitas di MK.

Kamis lalu, sejumlah orang mengamuk setelah MK membacakan hasil putusan sengketa hasil pemilihan gubernur dan wakil gubernur (pilgub) Maluku. Mereka merusak sejumlah perangkat persidangan. Aksi perusakan juga dilakukan di luar ruang sidang. Para pelaku diduga pendukung salah satu calon di pilgub itu.

Heru Widodo yang berprofesi sebagai pengacara, terlihat menuliskan data dirinya di meja resepsionis. Di meja disediakan dua buku tamu besar. Satu untuk tamu. Satu lagi untuk wartawan.

Usai menuliskan data dirinya dan mencantumkan nomor handphone, Heru mengeluarkan KTP untuk ditukar dengan kartu tamu berwarna putih. Kartu itu dilengkapi tali berwarna merah bertuliskan MK agar bisa dikalungkan di leher.

“Ada acara pertemuan pengacara dengan MK,” ujar Heru sembari berlalu menuju aula MK yang berada di lobi lantai dasar.

Senin kemarin, MK tak menggelar sidang apapun. Apa lantaran ruang sidang belum diperbaiki setelah dirusak sejumlah orang? “Memang tidak ada agenda sidang hari ini. Bukan karena ricuh kemarin,” kata wanita berjilbab yang bertugas di meja resepsionis.

Pemantauan Rakyat Merdeka, lobi lantai dasar ini tidak luput dari penjagaan petugas polisi. Tiga polisi menjaga di dalam aula tempat berlangsungnya pertemuan antara MK dengan para kuasa hukum.

Bripda Catur, kepala regu yang memimpin pengamanan di aula mengatakan, dia diperintahkan untuk menjaga di sini. “Saya hanya memimpin tugas (penjagaan). Soal penambahan pengamanan tanya ke Pak Edi saja. Dia kepala keamanan MK,” ujar Catur yang saat ditemui sedang duduk di sofa kiri aula MK.

Di lobi utama tak terlihat lagi bekas-bekas aksi perusakan. Lobi ini sudah dibersihkan. Meski tak ada persidangan, seorang petugas ditempatkan di depan ruang sidang.

Begitu juga pintu menuju ruang sidang yang berada di lantai dua dan tiga. Semuanya dijaga petugas.

Kantor Kepala Keamanan MK Edi Purwanto berada di lantai empat. Keluar dari lift terlihat ruangan berukuran 3x4 meter di sisi kanan. Pintunya terbuka lebar.

Dua polisi dan lima petugas keamanan duduk di dalamnya. Edi juga terlihat berada di ruangan itu. “Kita sedang ada tamu dari Polda,” kata Edi sambil menutup pintu ruangan.

Seorang satpam yang berjaga di lantai ini membisikkan bahwa satpam yang berjaga saat terjadi aksi perusakan sedang dimintai keterangan oleh polisi. Selain meminta keterangan saksi, polisi juga meninjau sejumlah tempat di gedung MK didampingi Edi.

Ruangan Di-sweeping, Karyawan Dievakuasi Lewat Tangga

Ruang sidang MK ditutup sejak aksi perusakan oleh sejumlah orang Kamis lalu. Pihak MK pun meminta Delta Copy Service  memindahkan tempat usaha fotokopinya ke lantai empat. Sebelumnya tempat fotopi ini berada di lantai dua tepat di bawah tangga gedung. Posisinya dekat ruang sidang.

Ajah, pegawai Delta Copy Service sedang bertugas ketika sejumlah orang mengamuk Kamis lalu. Ia menjaga mesin fotokopi yang ditempatkan dekat ruang sidang utama.
 
Ia melihat orang-orang mengobrak-abrik sejumlah peralatan di sini. Saat itu, dia berdoa agar mesin fotokopi yang dijaganya tak jadi sasaran amukan. “Bisa dimarahi bos kita kalau mesin rusak,” ujar Ajah sembari menyeruput kopi susu di gelas plastik.

Pria asal Tangerang itu menuturkan, ada belasan orang yang mengamuk di dalam dan luar sidang. Kursi-kursi di lobi lantai dua tempat pengunjung menyaksikan sidang diacak-acak.

Takut jadi sasaran, Ajah bersama belasan karyawan MK dievakuasi pihak keamanan ke lantai tujuh. Mereka naik lewat tangga di sisi kiri gedung.

Ajah menyaksikan Ketua MK Hamdan Zoelva dan hakim Maria Farida Indrati sempat dikejar-kejar massa di lantai dua hingga lantai empat. “Setiap ruangan dibuka paksa sama perusuh, ngeri banget,” kisah Ajah sembari menunjuk lorong tempat hakim dievakuasi petugas keamanan.

Sembari memejamkan mata untuk mengingat, Ajah menceritakan satpam mengintruksikan karyawan mengosongkan lantai satu hingga empat. Bersamaan dengan mengevakuasi karyawan MK, petugas keamanan dibantu polisi menghalau para perusuh ke luar gedung.

“Kita sih sama pegawai aman, mereka sweeping hakim-hakim saja. Tetap aja ngeri, apalagi mesin fotokopi saya tinggal di bawah,” kenangnya, sembari menceritakan dia dievakuasi menggunakan lift khusus pegawai dan hakim MK yang berada di lorong lantai empat.

Sehari setelah aksi perusakan, Ajah pindah lapak di lantai empat. Di sini omsetnya merosot drastis. Sebelumnya, membuka fotokopi dekat ruang sidang dia bisa mengumpulkan hingga Rp 3 juta sehari. Hingga sore kemarin, dia hanya mengantongi Rp 2.500.

“Saya senang kalau orang Papua yang fotokopi. Bon fotokopinya sampai Rp 1,5 juta. Bukannya komplain kemahalan, malah saya dikasih tips 250 ribu,” ungkapnya.

Ajah tak bisa lagi mendapat tips besar. Sebab, bosnya akan memindahkannya ke lapak di kantor Bappenas di Taman Suropati, Menteng, Jakarta Pusat. ***

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA