Hal tersebut diasumsikan sebagai respons pasar terhadap peluang dilanjutkannya proyek IKN yang saat ini telah berjalan.
Pendapat ini cukup menarik, mengingat menjelang Pemilu 2024 tentunya banyak manuver yang akan dilakukan oleh semua pasangan capres dan cawapres. Hal ini membuat para pengamat
aware terhadap berbagai peristiwa yang akan dikorelasikan dengan berbagai asumsi sebagai indikator.
Tapi, di antara Ganjar dan Anies, siapakah calon presiden yang lebih berpotensi dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi Indonesia ke depan?
Di bawah ini adalah perbandingan track record dari pertumbuhan ekonomi antara Jawa Tengah pada masa kepemimpinan Ganjar Pranowo, dengan DKI Jakarta pada masa kepemimpinan Anies Baswedan berdasarkan data BPS:
Track record pertumbuhan ekonomi2018
DKI Jakarta: 6,11 persen
Jawa Tengah: 5,3 persen
Nasional: 5,17 persen
2019
DKI Jakarta: 5,82 persen
Jawa Tengah: 5,36 persen
Nasional: 5,02 persen
2020
DKI Jakarta: -2,36 persen
Jawa Tengah: -2,65 persen
Nasional: -2,07 persen
2021
DKI Jakarta: 3,56 persen
Jawa Tengah: 3,33 persen
Nasional: 3,69 persen
2022
DKI Jakarta: 5,11 persen
Jawa Tengah: 5,31 persen
Nasional: 5,23 persen
Perbandingan Angka Kemiskinan2018
DKI Jakarta: 3,55 persen
Jawa Tengah: 11,19 persen
Nasional: 9,66 persen
2019
DKI Jakarta: 3,42 persen
Jawa Tengah: 10,58 persen
Nasional: 9,22 persen
2020
DKI Jakarta: 4,69 persen
Jawa Tengah: 11,84 persen
Nasional: 10,19 persen
2021
DKI Jakarta: 4,67 persen
Jawa Tengah: 11,25 persen
Nasional: 9,71 persen
2022
DKI Jakarta: 4,69 persen
Jawa Tengah: 10,93 persen
Nasional: 9,54 persen
Jika melihat
track record Ganjar Pranowo dibandingkan Anies Baswedan dalam konsistensi menjaga pertumbuhan ekonomi dan penanganan angka kemiskinan selama 5 tahun terakhir, maka kesimpulannya adalah Anies terbilang lebih berpotensi mampu meningkatkan pertumbuhan ekonomi Indonesia jika terpilih menjabat presiden pada Pemilu 2024.
Menariknya, meski menjabat hanya 5 tahun, Anies Baswedan sebagai Gubernur Jakarta memiliki sejumlah fakta yang memperbaiki ekonomi lebih signifikan daripada Ganjar Pranowo sebagai Gubernur Jawa Tengah.
Padahal Ganjar berkuasa di Jawa tengah lebih lama yaitu 10 tahun. Bila bicara fakta, maka fakta ini menjadi sesuatu yang menarik yang seharusnya tidak diperdebatkan publik.
Penulis adalah Ekonom dan Pakar Kebijakan Publik Narasi Institute
BERITA TERKAIT: