Penegasan tersebut ia sampaikan untuk menjawab keraguan sebagian pihak yang masih mempertanyakan status penanganan bencana tersebut.
“Sejak hari pertama, tanggal 26 (Oktober), pemerintah pusat sudah melakukan penanganan skala nasional di tiga provinsi ini, langsung mobilisasi nasional,” ujar Teddy dalam keterangan pers di Lapangan Udara TNI AU Halim Perdanakusuma, Jakarta, Jumat, 19 Desember 2025
Menurut Teddy, mobilisasi sumber daya nasional itu mencakup pengerahan personel gabungan TNI, Polri, Basarnas, hingga relawan yang jumlahnya mencapai lebih dari 50 ribu orang.
Ia menampik anggapan bahwa tanpa penetapan status bencana nasional, pemerintah pusat tidak bisa menyalurkan anggaran secara maksimal.
“Presiden sudah jawab dari awal, semuanya ini akan menggunakan dana pusat, disampaikan Rp60 triliun, sudah dikeluarkan secara berangsur untuk membangun kembali rumah sementara, rumah hunian tetap, fasilitas semuanya,” ungkapnya.
Selain itu, menurut Teddy, pemerintah pusat juga memberikan dukungan langsung kepada kepala daerah terdampak.
“Dan juga langsung seluruh bupati, wali kota 52 itu, diberikan uang cash untuk di hari itu, bila ada kebutuhan lain, tinggal sampaikan, pasti dikasih juga,” lanjutnya.
Teddy juga mengakui bahwa penanganan di lapangan belum sepenuhnya sempurna. Oleh karena itu, ia mengajak seluruh pihak untuk saling mendukung dan menyampaikan langsung kepada petugas apabila masih terdapat wilayah yang membutuhkan bantuan.
“Apakah semuanya sudah dapat logistik? Apakah yang dilakukan sudah sempurna? Tentu belum. Makanya ayo kita sama-sama bahu membahu, saling dukung,” tandasnya.
BERITA TERKAIT: