Imbauan Itu disampaikan Anggota Badan Anggaran DPR, Muhamad Nur Purnamasidi. Kata dia, terbukti efek kebijakan Menkeu Purbaya (Purbaya Effect) ternyata sudah ditangkap oleh pasar.
Di antaranya saham-saham sektor keuangan khususnya perbankan mulai naik dan menguat. Sentimen positif ini berasal dari pelaku pasar yang mencermati pengalihan dana senilai Rp 200 triliun oleh pemerintah dari Saldo Anggaran Lebih (SAL) di Bank Indonesia (BI) ke Himpunan Bank Milik Negara (Himbara).
"Menkeu Purbaya ini baru dilantik langsung viral, gayanya koboy, ceplas-ceplos, tapi saya percaya Menteri Keuangan pasti mengambil kebijakan yang berpihak pada masyarakat," kata Bang Pur sapaan karibnya di Jakarta, Sabtu 13 September 2025.
Menurutnya, sektor swasta adalah motor penggerak lapangan kerja dan inovasi, sementara masyarakat membutuhkan kepastian ekonomi yang nyata dalam kehidupan sehari-hari.
Untuk itu, dia mendorong agar kebijakan fiskal yang disusun tidak hanya fokus pada stabilitas makro, tetapi juga memberi ruang lebih luas bagi dunia usaha agar dapat tumbuh dan berkembang.
Namun, di saat yang sama, Bang Pur juga ingin mengingatkan pentingnya komitmen negara terhadap investasi di bidang pendidikan. Anggaran pendidikan adalah investasi jangka panjang yang tidak boleh diabaikan.
"Fakta bahwa alokasi anggaran pendidikan masih berada di bawah ketentuan mandatory spending perlu mendapat perhatian serius," katanya.
Bang Pur meyakini bahwa pembangunan manusia melalui pendidikan adalah fondasi utama keberhasilan pembangunan ekonomi. Tanpa sumber daya manusia yang unggul, pertumbuhan ekonomi yang tinggi tidak akan berkelanjutan.
"Kami mendorong Menkeu Purbaya untuk segera meninjau kembali prioritas alokasi anggaran agar pendidikan benar-benar mendapat porsi yang semestinya," pungkasnya.
BERITA TERKAIT: