DPR Anggap Wajar Media Asing Soroti Banjir Bandang Bali

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/raiza-andini-1'>RAIZA ANDINI</a>
LAPORAN: RAIZA ANDINI
  • Kamis, 11 September 2025, 22:36 WIB
DPR Anggap Wajar Media Asing Soroti Banjir Bandang Bali
Banjir bandang di Bali. (Foto: Dokumentasi BNPB)
rmol news logo Banjir bandang yang melanda Pulau Dewata Bali hingga menewaskan sedikitnya sembilan orang dan melumpuhkan pusat-pusat perekonomian mendapat sorotan media asing. 

Anggota Komisi II DPR Fraksi PKB Indrajaya menilai sorotan media asing wajar terjadi mengingat Bali merupakan salah satu destinasi wisata internasional utama.

"Di tahun 2024, kunjungan wisatawan mancanegara ke Bali mencapai 6,33 juta orang. Jadi sangat normal jika dunia internasional ikut mencermati dinamika yang terjadi di Bali, termasuk datangnya banjir bandang kali ini,” kata Indrajaya di Kompleks DPR, Senayan, Kamis, 11 September 2025.

Ia menegaskan dalam fase awal pemerintah bersama Pemprov Bali harus fokus pada pencarian dan penyelamatan korban. 

Hal itu untuk memastikan kelayakan tempat pengungsian, serta menjamin ketersediaan bahan pokok bagi para pengungsi. 

Namun, Indrajaya mengingatkan perlunya langkah jangka menengah dan panjang untuk menelusuri pemicu banjir bandang yang disebut sebagai kejadian pertama dan terparah di Bali.

“Informasi awal menunjukkan banjir bandang dipicu makin sempitnya ruang terbuka hijau yang berfungsi sebagai serapan air. Banyak bangunan penunjang pariwisata hingga pemukiman berdiri di wilayah terlarang seperti sepadan sungai dan kawasan persawahan. Hal ini jelas harus mendapat perhatian serius,” ujarnya.

Menurut Indrajaya, konsistensi pemerintah daerah dalam menerapkan rencana tata ruang wilayah (RT/RW) menjadi kunci untuk mencegah bencana serupa.

Ia menilai peran Kementerian Dalam Negeri sangat penting untuk mengingatkan Pemprov Bali serta pemerintah kabupaten/kota agar tidak melonggarkan aturan tata ruang demi kepentingan jangka pendek.

“Bali adalah etalase Indonesia di mata dunia. Apapun yang terjadi di Bali akan menjadi barometer pandangan internasional terhadap Indonesia. Karena itu, penegakan konsistensi RT/RW di Bali mutlak dilakukan,” demikian Indrajaya.

Sejumlah media internasional terkemuka, seperti The Guardian (Inggris) dan Sydney Morning Herald (Australia), turut menyoroti bencana ini. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

FOLLOW US

ARTIKEL LAINNYA