Hensat menilai, momen kebersamaan ini bisa menjadi awal pembentukan “Presidential Club” yang sudah lama diusulkan Prabowo.
“Pak Prabowo konsisten. Dia bilang negara akan maju kalau pemimpinnya rukun. Dia sudah buktikan ini,” kata Hensat kepada
RMOL, Selasa 4 Maret 2025.
Menurutnya, Presidential Club bisa dijadikan sebagai forum informal yang bisa menguatkan politik Indonesia.
"Mereka tampil bersama-sama dalam acara seperti peluncuran Danantara, yang seolah ingin menegaskan kekompakan demi
trust pasar dan
trust publik.” kata Hensat.
Founder Lembaga Survei Kedai KOPI itu juga mengaitkan ide Presidential Club ini dengan kondisi ekonomi dan geopolitik saat ini. Dia memandang, Presidential Club bisa jadi sinyal kuat bahwa pemimpin bersatu menghadapi tantangan.
“Dalam situasi geopolitik dan ekonomi yang tak stabil, masyarakat butuh jaminan keuangan keluarga diperbaiki. Penampilan para pemimpin bersama-sama menunjukkan Indonesia rukun, mendukung aktivitas ekonomi dan politik,” ungkapnya.
Meski begitu, Hensat tak memungkiri adanya tujuan politik di balik layar atas kebersamaan mereka bertiga tersebut. Namun yang terpenting bagi publik adalah melihat kerukunan di antara para pemimpin tersebut.
“Tapi yang kita lihat tujuannya saja, kerukunan antara para pemimpin kita. Jadi mudah-mudahan ada efek sejuk dari ide Presidential Club ini,” pungkasnya.
BERITA TERKAIT: