"Mereka (loyalis Jokowi) sedang mengamankan diri supaya tetap bisa masuk dalam kabinet ataupun lingkaran kekuasaan Prabowo," kata pengamat politik Citra Institute, Efriza kepada
Kantor Berita Politik RMOL, Sabtu (14/9).
Efriza mengamati, para loyalis mulai sadar situasi ke depan bisa berubah tidak kondusif di saat Jokowi lengser. Hal ini ditandai dengan mencuatnya sejumlah dugaan kasus hukum keluarga Jokowi, mulai dari cawe-cawe hingga dugaan gratifikasi terhadap Kaesang Pangarep dan Bobby Nasution.
Maka dari itu, Efriza menilai kehadiran relawan Berani Mati Jokowi bukan hanya aksi membela Jokowi, tetapi juga bentuk perilaku, sikap, dan respons terhadap situasi demokrasi saat ini yang diprotes masyarakat.
Selain itu, loyalis Jokowi juga telah melihat kecenderungan Prabowo Subianto yang kerap mengakomodasi pihak berseberangan demi menghindari gejolak. Karakter inilah yang dilihat pada pendukung Jokowi.
"Prabowo karakternya akomodatif, supaya tidak ada gejolak ketika pemerintahannya berjalan usai dilantik pada 20 Oktober 2024 nanti," tutup Efriza.
BERITA TERKAIT: