Aulia awalnya sempat didukung PSI, Demokrat, dan PKS. Belakangan, PSI dan Demokrat mengalihkan dukungan kepada pasangan Rico Waas-Zakiyuddin Harahap.
Harapan Aulia untuk maju di Pilkada Medan 2024 masih ada lewat kendaraan PKS. Namun nyatanya, PKS menuntut permintaan yang tidak bisa dipenuhi hingga Aulia memutuskan mundur dari pencalonan.
"Kalau bahasa anak muda sekarang, permintaan PKS 'di luar nurul'. Jadi, kita enggak bisa berbuat banyak dan bahasa terakhirnya 'yang sabar ya dek’,” katanya saat bertemu dengan awak media di Warkop Incek Budi, Jalan H Agus Salim, Medan, Senin (2/9).
Akan tetapi, Aulia enggan menjabarkan secara gamblang permintaan PKS yang tidak bisa ia penuhi. Ia beralasan, tidak ingin menyalahkan siapa pun dalam dinamika politik seperti itu.
“Jadi kita tidak mau menyalahkan, tidak ada yang salah tapi setidaknya ini menjadi sebuah catatan pribadi saya. Yakinlah ini semua ada hikmahnya," sebutnya.
Aulia juga menyadari bahwa ada kepentingan besar yang mendasari keputusan-keputusan tersebut sehingga tidak mau sepenuhnya menyalahkan partai politik.
"Karena ada kepentingan besar di balik itu, kita tidak bisa menyalahkan partai yang sudah memberi dukungan dan tiba-tiba menarik dukungan," pungkasnya.
BERITA TERKAIT: