Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Buat Petisi, PPPK DKI Jakarta Tuntut Kesetaraan TPP

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/diki-trianto-1'>DIKI TRIANTO</a>
LAPORAN: DIKI TRIANTO
  • Kamis, 22 Agustus 2024, 22:16 WIB
Buat Petisi, PPPK DKI Jakarta Tuntut Kesetaraan TPP
Ilustrasi/Net
rmol news logo Aparatur Sipil Negara atau ASN dari kalangan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) menuntut adanya kesetaraan Tunjangan Penghasilan Pegawai (TPP) dengan Pegawai Negeri Sipil (PNS). Tuntutan ini mereka munculkan lewat petisi dan kini mendapatkan respon yang sangat tinggi.
HUT 79 RI

Petisi pada situs change.org dengan tautan https://chng.it/zztYbtMPFG itu dibuat oleh Mayril Mustofa perwakilan PPPK Teknis DKI tanggal 20 Agustus 2024 telah mendapatkan respon sebanyak  763 tandatangan selama 23 jam.

“Kami membuat petisi ini untuk mempertanyakan janji-janji BKD saat audiensi pertama di ruang rapat BKD Balaikota lantai tanggal 5 September 2022”, jelas May panggilan akrabnya. 

Ia menjelaskan, ASN dari PNS dan PPK memiliki peran, tugas dan fungsi yang sama dengan hak dan kewajiban yang sama pula. Kebijakan dan manajemen Aparatur Sipil Negara (ASN) yang didasarkan pada sistem merit yang mengedepankan kualifikasi, kompetensi, dan kinerja secara adil dan wajar, tanpa diskriminasi. Hal ini tertuang dalam UU No 20 Tahun 2023 revisi UU No 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara.

Pada peraturan-peraturan lain pun seperti PP 49 tahun 2018, Perpres 98 Tahun 2020, dan Permendagri No 6 tahun 2021 menyatakan bahwa besaran Tunjangan PPPK diberikan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan di bidang tunjangan sebagaimana yang berlaku bagi Pegawai Negeri Sipil.

Namun pada kenyataannya turunan pada Peraturan Gubernur DKI Jakarta No 10 Tahun 2024 tentang Perubahan Atas Peraturan Gubernur DKI Jakarta No 33 Tahun 2022 tentang Tambahan Penghasilan PPPK mencantumkan besaran TPP PPPK tidak setara dengan kelas jabatan dan formasi jabatan sebagaimana PNS melainkan diberikan setara dengan CPNS sejak penerimaan pertama PPPK.  

“Dengan tugas dan tanggungjawab yang sama bahkan ada yang lebih besar dengan PNS, ketimpangan penghasilan yang diperoleh PPPK DKI mengakibatkan banyak PPPK yang mengalami kesulitan dalam memenuhi kebutuhan ekonomi sehari-hari. Ditambah bantuan-bantuan yang diperoleh sebelum menjadi PPPK harus dihentikan karena PPPK adalah ASN yang tidak dapat lagi menerima bantuan,” ujarnya.

Menurutnya, petisi ini juga sebagai dukungan terhadap rencana aksi damai PPPK Tenaga Kesehatan DKI yang akan dilangsungkan pada Jumat 23 Agustus 2024 mulai pukul 14.00 di Balaikota DKI Jakarta dengan peserta sebanyak 250 orang melalui surat pemberitahuan ke Kapolri up Badan Intelijen Keamanan Polri No. 10/PPPKNakes/VIII/2024 tertanggal 19 Agustus 2024.

“Kami mengajak seluruh rekan-rekan PPPK DKI Jakarta baik tenaga teknis, tenaga kesehatan maupun tenaga kependidikan untuk bersatu menyuarakan kegelisahan dan tuntutan kesetaraan agar menjadi perhatian proritas bagi pimpinan kita di Pemprov DKI Jakarta ini. Sekaligus mendukung upaya-upaya rekan2 PPPK lainnya dalam berbagai bentuk jalur penyampaian suara,” pungkasnya.rmol news logo article

EDITOR: JONRIS PURBA

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA