Komunikolog politik dan hukum nasional, Tamil Selvan alias Kang Tamil, mengatakan, sejak awal dia sangat kecewa melihat para pejabat Indonesia dengan senangnya membawa Starlink ke Indonesia, seolah-olah prestasi.
"Sebab mekanisme perlindungan data dalam negeri saja belum diurus dengan becus, malah membawa produk di luar yurisdiksi Indonesia. Sama saja pejabat-pejabat itu menyediakan big data untuk diambil gratis oleh Elon Musk," kata Kang Tamil, kepada
Kantor Berita Politik RMOL, Rabu (5/6).
Akademisi Universitas Dian Nusantara itu meyakini, Starlink akan mengambil big data seluruh masyarakat, dan lebih dari itu, akses internet merupakan tatanan ketahanan negara, sebab semua komunikasi, termasuk rahasia negara, semua melalui jalur internet. Artinya, cepat atau lambat Elon Musk akan tahu rahasia Indonesia.
"Saya mendorong agar Kejaksaan bisa segera memeriksa para pejabat yang menjadi tour guide Elon Musk kemarin, karena saya yakin, tidak ada makan siang gratis," tegas Kang Tamil.
Menurutnya, Starlink juga tidak boleh menjadi anak emas. Seluruh perizinan dan mekanisme yang harus dimiliki perusahaan internet lainnya, juga harus dimiliki Starlink.
"Dan yang jadi pertanyaan, apa keuntungan Indonesia secara konkret sebagai negara yang menyediakan market terbesar ke-4 di dunia kepada Elon Musk? Maka, sekali lagi, periksa pejabat-pejabat itu, sebab tidak ada makan siang gratis," tandasnya.
BERITA TERKAIT: