Demikian dikatakan oleh Anggota Dewan Pertimbangan (Wantim) Golkar DKI Jakarta Muhammad Uncu Natsir di DPD Golkar DKI pada Jumat (17/5).
Menurut Uncu, hal itu sangat wajar karena sosok Zaki yang sederhana atau low profile, namun pekerja keras.
“Beliau ini pekerja keras, betul-betul pekerja keras. Rugi kita kalau nggak mengusung beliau menjadi pemimpin Jakarta,” kata Uncu.
Uncu mengatakan, alasan lain Wantim Golkar DKI mendukung Zaki sebagai Bacagub Jakarta karena dua kandidat lainnya dianggap telah menjadi tokoh nasional.
Dia tak memungkiri, nama Ridwan Kamil dan Erwin Aksa itu telah dikenal masyarakat Indonesia secara luas sebagai tokoh politik.
“Ridwan Kamil sudah tokoh nasional walaupun dia pernah jadi Gubernur Jawa Barat, beda dengan Pak Zaki ini memang mengkhususkan diri di Jakarta,” kata Uncu.
“Kami juga komunikasi dengan teman-teman (Golkar) di Jawa Barat, nampaknya mereka ingin Pak Ridwan Kamil tetap (Pilkada) di Jawa Barat,” lanjutnya.
Kata Uncu, sosok Ridwan Kamil jauh lebih dikenal karena bercermin pada daftar pemilih tetap (DPT) Jawa Barat yang mencapai 35 juta orang. Sementara di DKI Jakarta hanya 8 juta orang.
“Bagi Golkar secara nasional beliau (Ridwan Kamil) lebih pas kalau di Jawa Barat, dan masyarakat di sana juga menginginkan itu,” kata Uncu.
Sementara untuk Erwin Aksa, dia telah terpilih menjadi anggota DPR RI dan menjadi tokoh sentral di organisasi Kamar Dagang dan Industri (Kadin).
Karena itu, Uncu menilai penempatan Erwin Aksa lebih cocok di tingkat nasional, bukan di daerah seperti Jakarta
“Kami berharap beliau (Erwin Aksa) bisa tetap di level nasional, ya siapa tahu saja dalam penyusunan kabinet nanti nyangkut (ditunjuk sebagai Menteri),” kata Uncu berkelakar.
Sebelumnya, DPP Golkar telah memberi penugasan kepada tiga kader terbaiknya untuk menjajaki dan menggalang suara masyarakat Jakarta jelang Pilkada Jakarta.
Ketiganya adalah mantan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, Ketua DPD Golkar DKI Ahmed Zaki dan Wakil Ketua Golkar Erwin Aksa.
BERITA TERKAIT: