Direktur Eksekutif Populi Center Afrimadona mengatakan, sebanyak 79,9 persen responden menjawab menginginkan satu putaran, sementara yang menjawab dua putaran sebesar 16,6 persen.
“Dan sisanya tidak mempermasalahkan jumlah putaran (2,3 persen), serta tidak menjawab (1,2 persen),” kata Afrimadona dalam keterangan persnya, Rabu (7/3).
Afrimadona menuturkan, alasan masyarakat menyukai pilpres satu putaran lantaran ingin lebih cepat dan ada kepuasan mengetahui siapa yang akan menjadi presiden selanjutnya sebanyak 41,2 persen.
“Kemudian agar menghemat biaya (29,2 persen), agar pemerintahan dan layanan publik kembali normal (13,6 persen), mengurangi ketegangan di masyarakat (12,1 persen). Sisanya menjawab karena alasan lainnya, dan tidak menjawab,” kata Afrimadona.
Selain itu, mayoritas masyarakat atau sebanyak 70,3 persen menjawab yakin bahwa pilpres akan selesai dalam satu putaran.
“Sementara sebesar 25,3 persen lainnya menjawab tidak yakin, dan 4,4 persen tidak menjawab,” demikian Afrimadona.
Survei nasional dilaksanakan mulai 27 Januari hingga 3 Februari 2024. Sampel responden tersebar secara proporsional di 38 provinsi di Indonesia, termasuk di empat daerah otonomi baru di wilayah Papua.
Metode pengambilan data dalam survei ini dilakukan melalui wawancara tatap muka (face to face interview) dilakukan dengan menggunakan aplikasi survei Populi Center kepada 1.500 responden yang dipilih menggunakan metode acak bertingkat (multistage random sampling).
Margin of error (MoE) diperkirakan ± 2,53 persen, dan tingkat kepercayaan 95 persen. Survei dilakukan dengan menggunakan pendanaan internal.
BERITA TERKAIT: