Atikoh memilih jalan santai sambil meninjau kebun buah dan cokelat yang berada di sana. Dia turut ditemani pemilik Kampung Coklat Blitar, Kholid Mustofa.
Saat berjalan santai, dia melihat dan memetik buah cokelat yang berada di area kebun bagian belakang Kampung Coklat. Sembari berdialog, ia juga melihat hasil panen buah lain yang ditanami di kebun tersebut.
“Ini enggak musiman?” tanya Atikoh.
Kholid lantas menuturkan, setiap pohon ada masa panennya kurang lebih sekitar 5 bulan lamanya.
“Kalau tidak berbuah, berarti terlalu kering (pohonnya). Tapi kita tetap ada stoknya,” ucap Kholid.
Tak hanya meninjau kebun cokelat, Atikoh juga melihat bagaimana proses pengeringan buah tersebut sebelum diolah. Menurut Kholid, justru cokelat yang pahit harganya lebih mahal.
“Kalau saya cuma 75 persen saja sudah merasa pahit,” tutur Atikoh.
Usai berolahraga, Atikoh lalu bersih-bersih dan bersiap untuk kegiatan berikutnya. Yakni mengikuti pengajian mingguan bersama KH Dawami Nurhadi yang akrab disapa Mbak Dawam.
Nantinya, Siti Atikoh akan melanjutkan safari politiknya dan akan bertolak ke Malang.
BERITA TERKAIT: