Pernyataan itu disampaikan istri Ganjar Pranowo, Siti Atikoh Supriyanti, pada talk show dengan tema "Peran Perempuan dalam Pendidikan Anak dan Masa Depan Bangsa" di Garasi Akas, Probolinggo, Jawa Timur, Kamis (25/1).
“Undang Undang mengamanatkan 2 persen, dan sudah diusahakan 5 persen. Tapi riilnya tidak seperti itu. Ketika sudah kerja pun itu tidak diperlakukan setara, hanya formalitas bahwa perusahaan sudah menerima teman-teman difabel. Ini perlu pendampingan, perlu ada yang menjembatani teman-teman semua,” kata Siti Atikoh.
Tak hanya urusan pekerjaan, menurut Atikoh, penyandang disabilitas memiliki hak yang sama di sektor pendidikan.
Lulusan S2 University of Tokyo itu juga menambahkan, di setiap institusi pendidikan atau sekolah umum juga disiapkan infrastruktur penunjang, termasuk lingkungan sosial.
“Kebetulan saya dinobatkan sebagai bunda asuh difabel di Jakarta, tetapi saya akan menyamakan perhatian ke teman-teman semua, menyerap aspirasi dan berjuang bersama-sama, agar mendapat kesetaraan,” imbuh Atikoh.
Di sisi lain, mantan wartawan itu juga memaparkan bagaimana Ganjar-Mahfud memberikan peluang kepada anak muda, terutama yang enggan bekerja di sektor informal.
Pasalnya, dewasa ini banyak yang ingin terjun di dunia kreatif, seperti menjadi Youtuber, influencer, seniman, ataupun berwirausaha mengembangkan potensi diri mereka.
“Ganjar-Mahfud bakal membuka 17 juta lapangan kerja, menciptakan iklim usaha, menciptakan peluang usaha yang bisa diakses teman-teman. Salah satunya persiapan sumber daya manusia, pelatihan-pelatihan, baik informal maupun formal,” tuturnya.
Menurut Atikoh, pasangan Ganjar-Mahfud juga menjanjikan internet gratis untuk sektor produktif. Sehingga bisa kerja di rumah. Pasalnya semua sektor usaha dewasa ini membutuhkan teknologi, sehingga akses internet sangat diperlukan.
Lewat internet gratis, kata Atikoh, setiap orang bisa berkreasi di mana saja dan kapan saja.
Hadir pada acara itu, ratusan simpatisan, mulai relawan, kader PDIP, hingga penyandang disabilitas.
BERITA TERKAIT: