Raja Juli juga menepis tuduhan baliho partainya dipasang oleh oknum aparat. Dirinya meminta bukti dan data terkait tuduhan adanya bantuan aparat tersebut.
"Daripada kita saling tuding, saling membuat pemilu
distrust ya, kalau ada isu intervensi gitu kan lebih baik disampaikan saja kepada publik. Polisi yang mana, di mana, jabatannya apa, kan lebih enak. Kalau emang ada data, ya monggo. Jawa Barat-nya di mana, kabupaten mana, coba dikasih tahu," kata Raja Juli di DPP PSI, Jakarta Pusat, Kamis (16/11).
"PSI ini partai baru kok, kenal sama polisi juga sama polisi tidur," sambungnya.
Dirinya juga menyoal data penegakan Perda Reklame Yogyakarta yang menempatkan partai yang dipimpin Kaesang Pangarep itu paling banyak melanggar baliho di Yogyakarta. Menurutnya, partai lain juga banyak yang memasang baliho dan melanggar aturan.
"Saya baru dari Yogya, saya lihat hampir tiga, ya lewat dari airport kemarin ada baliho-baliho PSI. Tapi pertanyaannya, kenapa baliho PSI yang dipertanyakan, yang lain (juga) banyak sekali," bebernya.
"Ada juga tuh anggota DPR RI, banyak sekali. Kalau enggak salah anaknya Mas Bimo (Ario Bimo). Warna-warni ada di mana-mana," imbuhnya.
Sebelumnya, Ketua DPP PDIP Djarot Saiful Hidayat mengaku kaget dengan baliho PSI yang berdiri di setiap pelosok-pelosok daerah di Indonesia. Dia mengaku menemukan baliho besar PSI yang berdiri banyak di Sumatera Utara.
BERITA TERKAIT: