Penilaian itu disampaikan pengamat komunikasi politik dari Universitas Pelita Harapan (UPH) Emrus Sihombing kepada
Kantor Berita Politik RMOL sesaat lalu, Jumat pagi (13/10).
“Pasangan Prabowo-Yusril lebih ‘menjual’ pada Pilpres 2024, daripada dengan Gibran atau dengan bacawapres lainnya,” tegasnya.
Emrus mengurai sejumlah alasan yang menyertai pendapatnya itu. Pertama, Yusril memiliki magnet elektoral yang bagus dari luar Pulau Jawa ketimbang Gibran. Sehingga bisa menjadi modal elektoral bagi Prabowo memenangkan pertarungan.
“Kedua, Yusril mempunyai relasional yang sangat dekat dengan tokoh agama dan komunitas religius yang penganutnya mayoritas di negeri ini,” sambungnya.
Selanjutnya, Yusril sudah dikenal masyarakat luas secara nasional karena ketokohannya. Sementara Gibran lebih dikenal sebagai anak dari seorang presiden berkuasa.
“Yusril juga dikenal sebagai gurubesar hukum yang kredibel dan pengacara kawakan. Kasus yang dibela selalu mendapat sorotan dan dukungan positif dari berbagai kalangan di tengah masyarakat,” urainya.
BERITA TERKAIT: